Media Asuransi, GLOBAL – Aon, perusahaan jasa global, baru saja merilis Laporan Perbandingan Risiko 2024 antara Aset Berwujud dan Tak Berwujud. Laporan ini menyoroti pentingnya perusahaan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) untuk mengevaluasi ulang strategi asuransi siber dan perlindungan kekayaan intelektual (IP) mereka.
Mengutip Reinsurance News, Selasa, 13 Agustus 2024, laporan ini menyoroti tentang meningkatnya risiko yang terkait dengan kecerdasan buatan generatif (Gen AI) dan kerentanan terhadap kerugian yang melibatkan kekayaan intelektual serta aset tak berwujud lainnya.
Analisis mendalam dari laporan ini mengungkapkan aset tak berwujud jauh lebih rentan terhadap kerugian dibandingkan dengan aset berwujud. Temuan menunjukkan rugi maksimum yang mungkin terjadi pada aset tak berwujud rata-rata hampir 43 persen lebih besar dibandingkan dengan aset berwujud.
|Baca juga: 4 Perusahaan Asuransi Jumbo di Jepang Berencana Naikkan Premi Asuransi Kebakaran hingga 15%
|Baca juga: Taylor Swift Batal Manggung, Perusahaan Asuransi Kena Getahnya!
Dalam hal cakupan asuransi, terdapat kesenjangan yang mencolok. Sementara 60 persen properti, pabrik, dan peralatan (PP&E) diasuransikan, hanya 17 persen aset informasi yang menerima perlindungan serupa.
Kesenjangan asuransi ini tidak mengalami perubahan selama dua tahun terakhir, meskipun aset tak berwujud semakin penting dan bernilai, serta frekuensi pelanggaran siber besar terus meningkat.
Wawasan dari 596 responden di seluruh EMEA menggarisbawahi perbedaan ini dalam cakupan asuransi. Survei juga menunjukkan kemungkinan terjadinya peristiwa siber besar yang memengaruhi aset tak berwujud tiga kali lebih tinggi daripada PP&E.
Meskipun menghadapi risiko yang meningkat, banyak perusahaan masih kurang diasuransikan untuk masalah seperti pencurian rahasia dagang dan tanggung jawab kekayaan intelektual, yang dapat mengakibatkan eksposur finansial yang substansial.
|Baca juga: Sah! Dirut Bank Neo Commerce Lulus Fit and Proper Test OJK
|Baca juga: Asuransi Sinar Mas Bayar klaim Hole In One 2 hari kerja
Laporan ini juga mengindikasikan bahwa 69 persen bisnis di wilayah EMEA saat ini sedang menggunakan atau berencana untuk menerapkan produk atau layanan berbasis AI.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News