Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh enam stimulus ekonomi yang diluncurkan pemerintah demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Mahendra Siregar mengatakan pihaknya akan fokus mengoptimalkan peran lembaga jasa keuangan, termasuk dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
|Baca juga: Tarif Trump Bikin Ketar-ketir, Sektor Asuransi RI Wajib Siaga Hadapi Risiko Ini!
|Baca juga: Robert Kiyosaki: 0,01 Bitcoin Bisa Buat Seseorang Sangat Kaya
“Dapat saya rujuk kembali tadi yang saya sampaikan di awal bahwa kami mendukung sepenuhnya inisiatif pemerintah meluncurkan enam paket insentif ekonomi,” ujar Mahendra, dalam konferensi pers RDK OJK, Senin, 2 Juni 2025.
Ia menjelaskan keenam insentif tersebut mencakup diskon tiket pesawat, tarif tol, tarif listrik, bantuan sosial tambahan, bantuan subsidi upah, dan bantuan iuran jaminan kecelakaan kerja. Menurutnya insentif tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga.
Mahendra menambahkan OJK sedang memfinalisasi aturan mengenai akses pembiayaan UMKM yang telah dikonsultasikan dengan DPR. Selain itu, OJK mendorong kantor-kantor wilayah di 37 daerah untuk menggali potensi komoditas dan industri unggulan masing-masing wilayah.
|Baca juga: Cetak Rekor Baru, Jumlah Investor Saham di Indonesia Tembus 7 Juta SID
|Baca juga: MSIG Life (LIFE) Tunda RUPSLB terkait Pemisahan Unit Usaha Syariah (Spin off)
“Lembaga jasa keuangan dan para pemangku kepentingan terkait juga terus menggali potensi komoditas unggulan daerah, yang diarahkan pengelolaan dan pemanfaatannya untuk memiliki daya dorong besar bagi pertumbuhan ekonomi di daerah,” tuturnya.
Di sisi lain, Mahendra menyatakan, OJK terus melakukan pendalaman pasar keuangan untuk memperluas akses dan menarik minat investasi masyarakat. Beberapa rencana ke depan termasuk peluncuran produk ETF emas serta pembukaan jalur distribusi baru agar masyarakat lebih mudah berinvestasi.
“Beberapa rencana yang akan dilaksanakan dalam waktu tidak lama adalah rencana produk ETF emas dan membuka jalur distribusi yang baru agar masyarakat semakin mudah mengakses instrumen investasi,” kata Mahendra seraya berharap langkah tersebut bisa mendorong sektor keuangan yang lebih inklusif dan turut memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
|Baca juga: Bank Maspion (BMAS) Tetapkan Formasi Baru Direksi dan Komisaris
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Perkuat Peran dan Layanan untuk Ekosistem Maritim Nasional
Sebagai informasi, dalam upaya strategi fiskal jangka pendek, pemerintah menyiapkan stimulus ekonomi pada Juni–Juli 2025 untuk menjaga stabilitas konsumsi domestik. Kebijakan ini dirancang agar mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2025 hingga menyentuh kisaran lima persen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News