Media Asuransi, JAKARTA – Ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 4,95 persen (yoy) pada triwulan III/2024, meskipun masih dihadapkan pada ketidakpastian global, seperti ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi. Peningkatan ekonomi ini tercatat 1,5 persen secara triwulanan (qtq) dan 5,03 persen secara kumulatif dari awal tahun (ctc).
Dilansir dari keterangan resminya, Rabu, 6 November 2024, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan harapan agar perekonomian terus stabil di level lima persen hingga akhir tahun, sesuai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Perbesar Kontribusi Pengembangan Energi Terbarukan
|Baca juga: Atasi Tantangan Digitalisasi di Perbankan, SuperApp BYOND by BSI Siap Meluncur!
Pertumbuhan triwulanan ini sedikit melambat karena tidak adanya dorongan kegiatan besar, seperti Hari Besar Keagamaan atau liburan sekolah. Namun, laju ekonomi tetap ditopang oleh inflasi yang terkendali di angka 1,71 persen pada Oktober dan rasio utang yang stabil di 39,4 persen per Juni.
Kinerja ekonomi Indonesia juga lebih baik dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura (4,1 persen), Arab Saudi (2,8 persen), dan Meksiko (1,5 persen). Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91 persen dan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi, ditopang sektor hotel dan restoran.
Di sisi lain, investasi pemerintah dan swasta, terutama di sektor infrastruktur, mendorong pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) hingga 5,15 persen. Pertumbuhan ekonomi juga dirasakan di berbagai wilayah, dengan wilayah Jawa, Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara mencatatkan angka pertumbuhan tertinggi.
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Perbesar Kontribusi Pengembangan Energi Terbarukan
|Baca juga: Dukung Program Prabowo, Erick Dorong Penghapusan Kredit Macet UMKM di Himbara
Sektor usaha seperti transportasi, pergudangan, serta makanan dan minuman mencatatkan kenaikan signifikan, terutama didorong oleh peningkatan aktivitas pariwisata dan acara internasional seperti MotoGP Mandalika dan PON XXI.
Airlangga menambahkan pemerintah akan fokus menjaga daya beli masyarakat dengan memperpanjang insentif fiskal, meningkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) melalui hilirisasi, dan memperkuat daya saing dengan insentif tax holiday, serta pengembangan kawasan ekonomi khusus.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News