Media Asuransi, JAKARTA – Idulfitri merupakan momen suci bagi umat Islam yang menandai berakhirnya ibadah puasa di bulan Ramadan. Hari yang jatuh setiap 1 Syawal ini menjadi simbol kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, memperbanyak amalan, serta mengendalikan diri dari hawa nafsu dan perilaku buruk.
Lebih dari sekadar perayaan, Idulfitri memiliki makna mendalam, yaitu kembali ke kesucian dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi hari istimewa ini dengan berbagai amalan, seperti salat Id, berzakat, bersilaturahmi, serta memperbanyak doa dan istighfar sebagai wujud syukur atas nikmat yang diberikan selama Ramadan.
Makna Idulfitri
Melansir Bank Mega Syariah, Senin, 31 Maret 2025, Idulfitri memiliki makna lebih dari sekadar hari kemenangan. Kata Idul dalam bahasa Arab berarti perayaan, sedangkan Fitri berasal dari fitrah, yang berarti suci atau bersih.
|Baca juga: #Kabur Aja Dulu, Sekadar Tren atau Indikasi Niat?
|Baca juga: Antisipasi Krisis Ekonomi, Siapkan 5 Langkah Ini!
Secara harfiah, Idulfitri berarti kembali ke kesucian. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa setelah berpuasa dan menunaikan salat Id, Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang memohon ampunan.
Amalan sunnah di Hari Raya Idulfitri
1. Mengumandangkan takbir
Takbir dianjurkan sejak malam takbiran hingga sebelum salat Id. Ada dua jenis takbir yakni muqayyad (setelah salat) dan mursal (bebas diucapkan kapan saja).
2. Menggunakan pakaian terbaik
Tidak harus baru, tetapi pakaian yang bersih dan layak. Bagi muslimah, berhias tetap harus sesuai syariat.
3. Menunaikan zakat fitrah
Zakat fitrah dapat dibayarkan sejak awal Ramadan hingga sebelum salat Id. Waktu terbaik adalah saat malam takbiran atau sebelum matahari terbit di 1 Syawal.
|Baca juga: OJK Terbitkan Peraturan Peraturan tentang Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek
|Baca juga: Marak Fintech Bermasalah, Bos OJK: Belum Berdampak Signifikan terhadap NPL Perbankan!
4. Makan sebelum salat Id
Rasulullah SAW menganjurkan makan beberapa butir kurma dengan jumlah ganjil sebelum berangkat salat Id.
5. Menggunakan rute berbeda
Disunnahkan pergi ke tempat salat Id lewat satu jalan dan pulang melalui jalan lain, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
6. Silaturahmi dan saling mendoakan
Rasulullah SAW mengunjungi keluarga dan sahabat di hari raya, menjadikannya tradisi yang terus dilestarikan hingga kini.
|Baca juga: BTN (BBTN) Pede Kinerja Penyaluran Kredit dan DPK Lebih Bertenaga di 2025
|Baca juga: Dalami Kasus Taspen, KPK Panggil Kepala BPKH untuk Diperiksa sebagai Saksi
7. Saling memberi ucapan selamat (Tahniah)
Tradisi mengucapkan selamat hari raya didasarkan pada ajaran Rasulullah SAW dan para sahabatnya, sebagai ungkapan syukur dan kebahagiaan.
Lebih lanjut, Idulfitri bukan hanya momen kemenangan setelah Ramadan, tetapi juga ajang introspeksi agar ibadah dan kebiasaan baik tetap berlanjut sepanjang tahun.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News