Media Asuransi, JAKARTA – Sobat asuransi, bagaimana pandangan kamu tentang fenomena karyawan Gen Z yang lagi ramai dibicarakan akhir-akhir ini? Generasi Z saat ini sudah mulai dewasa dan siap masuk ke dunia kerja. Artinya, kamu sebagai pengelola perusahaan juga perlu bersiap menghadapi dan beradaptasi dengan kehadiran mereka.
Gen Z adalah generasi yang lahir antara 1995 sampai 2010. Kalau sebelumnya perusahaan sudah terbiasa bekerja dengan Generasi Y atau milenial yang punya karakteristik berbeda dari generasi sebelumnya, sekarang waktunya kamu menyesuaikan diri lagi dengan karyawan Gen Z yang mulai memasuki usia produktif dan siap bersaing di dunia kerja.
|Baca juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Raih Pinjaman Rp400 Miliar dari BRI
|Baca juga: AFPI Tegaskan Pindar dan Pinjol Tidak Sama, Ini Perbedaannya!
Sekarang, karyawan Gen Z semakin diminati. Selain punya etos kerja yang baik, mereka juga dikenal unggul dalam penguasaan teknologi. Hal ini tentu jadi kelebihan yang sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang.
Menurut riset McKinsey dan Box 1824, Gen Z dikenal generasi yang berpikiran terbuka, menghargai dialog, dan cenderung menghindari konfrontasi. Kalau kamu membimbing mereka dengan baik, mereka bisa jadi aset berharga buat perusahaan. Tertarik merekrut karyawan Gen Z? Pastikan kamu mempersiapkan beberapa hal biar mereka tertarik bergabung.
|Baca juga: David Satria Jaya Diangkat Jadi Direktur Teknik MNC Insurance
|Baca juga: Bank Aladin Syariah dan Flip Bersinergi Perkuat Inklusi Keuangan Syariah
Mengutip Tugu Insurance, Minggu, 2 Februari 2025, berikut beberapa hal yang perlu disiapkan yakni:
Ciptakan lingkungan kerja dengan pemikiran terbuka
Tumbuh besar di tengah perkembangan teknologi informasi membuat Gen Z memiliki kemudahan dalam mengakses informasi dari seluruh dunia melalui media internet. Hal ini yang membuat karyawan Gen Z mempunyai wawasan lebih luas daripada generasi-generasi sebelumnya.
Wawasan yang luas tersebut mendorong Gen Z menjadi generasi yang berpikiran terbuka dan mudah mengekspresikan pemikirannya. Pemikiran terbuka ini yang membuat Gen Z mampu menyelesaikan permasalahan dengan cara out of the box. Perusahaan perlu memberi keleluasaan bagi karyawan Gen Z untuk mengekspresikan pemikiran dan pendapatnya.
Sediakan kesempatan pengembangan diri
Kesempatan pengembangan diri rupanya menjadi salah satu hal yang diminati oleh karyawan Gen Z. Tumbuh bersama teknologi membuat Gen Z selalu penasaran terhadap hal baru. Tidak heran jika generasi ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga selalu memiliki motivasi untuk terus mengembangkan diri. Tunjukkan perusahaanmu memiliki program pelatihan dan pengembangan diri bagi karyawan, sehingga meningkatkan minat karyawan Gen Z untuk bergabung di perusahaanmu.
Hadirkan work life balance di perusahaan
Bukan hanya soal keamanan finansial, Gen Z merupakan generasi yang menghargai keseimbangan antara hidup dan bekerja atau yang biasa disebut work life balance. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan perusahaan yang memiliki budaya work life balance. Misalnya dengan memberikan fleksibilitas terhadap lokasi dan jam kerja; adanya agenda liburan bersama; atau kesempatan olahraga di kantor.
|Baca juga: Kebakaran Los Angeles Hancurkan 17 Ribu Bangunan, Industri Asuransi Rugi Bandar!
|Baca juga: Kebakaran di Los Angeles Berpotensi Buat Perusahaan Asuransi Korea Selatan Merugi Rp950 Miliar
Karyawan Gen Z suka bekerja dengan teknologi
Untuk hal yang satu ini tentunya sudah tidak mengherankan lagi. Tumbuh bersama teknologi dan digitalisasi di berbagai bidang membuat kalangan Gen Z terbiasa memanfaatkan teknologi dalam berbagai keperluan, termasuk dalam menyelesaikan pekerjaan. Agar perusahaan diminati karyawan Gen Z maka sediakan fasilitas teknologi dalam penyelesaian pekerjaan.
Beberapa bentuk teknologi yang dapat kamu hadirkan misalnya project-management software, voice-enabled devices, atau AI-powered tools. Setidaknya, kamu dapat menghadirkan perangkat komunikasi tim seperti Slack, itu saja sudah cukup menarik bagi Gen Z.
Menghadirkan fasilitas teknologi di perusahaan bukan hanya bertujuan memfasilitasi para karyawan Gen Z, namun tentunya dapat membantu perusahaan terus berkembang bersama karyawan yang mumpuni dalam penggunaan teknologi. Dengan demikian, hal ini menjadi keuntungan bagi kedua belah pihak.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News