Media Asuransi, JAKARTA – PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) bersama Ikatan Alumni Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (IA-SBM ITB), serta platform pindar PT Plus Ultra Abadi (UATAS) juga PT Smartec Teknologi Indonesia (Bantusaku) mengadakan kegiatan Kuliah Umum Edukasi Keuangan Pribadi bagi mahasiswa S1 dan S2 SBM ITB.
Inisiasi ini merupakan salah satu rangkaian dari gelaran Bulan Fintech Nasional yang digagas oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH). Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat literasi keuangan generasi muda, khususnya dalam mengelola keuangan, sebagai bekal sebelum mereka lulus dan mulai membangun hidup secara mandiri.
|Baca juga: Kerja sama strategis Easycash dan Bank Saqu Hadirkan Akses Pembiayaan Inklusif ke Pelaku Usaha
Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma mengungkapkan, sebagai platform pinjaman daring (pindar) berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Easycash memiliki komitmen kuat untuk terus menghadirkan edukasi keuangan yang relevan terutama bagi segmen gen z dan milenial.
“Kemampuan memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan dan literasi digital kini menjadi kebutuhan esensial bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja. Melalui kegiatan ini, Easycash ingin membantu mahasiswa memahami manfaat dan risiko dari platform pindar, teori piramida perencanaan keuangan, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penipuan digital,” ungkap Wildan dalam keteranganya, Senin, 1 Desember 2025.
|Baca juga: Temuan Populix dan KitaLulus: 80% Pekerja Masih Menilai PHK Tidak Manusiawi
Dalam paparannya, Wildan membagikan 3 tips sederhana yang sangat efektif untuk mulai menjalankan teori perencanaan keuangan yaitu: pertama, catat semua pendapatan dan pengeluaran, dengan mencatat maka bisa mengetahui tingkat kesehatan keuangan kita. Kedua, gunakan metode budgeting bulanan 50:30:20; 50% dialokasikan untuk kebutuhan dasar; 30% untuk keinginan dan membayar cicilan hutang bila ada. Ketiga, konsisten membedakan kebutuhan dan keinginan sehingga kita bisa konsisten menjaga kondisi keuangan yang sehat.
Ketua Umum Ikatan Alumni SBM ITB, Novrizal Pratama mengatakan kesenjangan literasi dan inklusi keuangan tersebut merupakan tantangan besar bagi generasi muda yang sedang memasuki kehidupan profesional dan mulai mengelola pendapatan serta pengeluarannya sendiri. ‘Keterlibatan universitas, alumni dan pelaku industri sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman praktis yang relevan dengan dinamika ekonomi digital saat ini,’’ ujar Novrizal.
Editor : Wahyu Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
