Media Asuransi, JAKARTA – Pengembangan talenta digital di daerah menjadi bagian dari pengembangan ekosistem masyarakat yang cakap digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong perguruan tinggi mengambil peran dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang digital.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kominfo dengan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat, di Jakarta.
“Selain kecakapan digital, kita juga ingin mereka (peserta pelatihan talenta digital) yang sudah skillfull nantinya dalam pelatihan-pelatihan ini bisa menjadi pandu digital dan bisa mengembangkan ekosistem masyarakat digital yang ada di Aceh,” ungkap Nezar, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 16 Juli 2024.
Nezar Patria mengharapkan nota kesepahaman itu akan ditindaklanjuti dengan serangkaian kegiatan yang lebih konkret, aktivitas yang bisa diukur, serta berbagai capaian program pelatihan kecakapan digital.
|Baca juga: Ping An Insurance Incar Dana Segar US$3,5 Miliar dari Penjualan Obligasi Konversi
“Kita berharap nota kesepahaman ini bukan hanya mencakup kerja sama pengembangan literasi maupun kecakapan digital, tapi juga memayungi kerja sama dalam pelatihan sivitas UIN Ar-Raniry untuk turut dapat menjadi trainers atau pandu digital,” tuturnya.
Nezar mengapresiasi komitmen dan peran seluruh pihak di Provinsi Aceh dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia bidang digital. Menurutnya ke depan pengembangan kecakapan masyarakat digital diarahkan untuk memperkuat ekosistem bisnis digital di Aceh.
“Oleh karena itu, salah satu tujuan nota kesepahaman ini saya kira akan diarahkan ke sana sehingga betul-betul menjadi momentum pembangunan sumber daya manusia nasional Indonesia dan khususnya yang ada di Aceh,” ujar Nezar.
Nezar Patria juga berharap kerja sama Kominfo dan UIN Ar-Raniry dalam menyediakan talenta digital menjadi katalisator mendorong inovasi kemajuan daerah yang lebih baik. “Karena ini dapat menjadi katalisator yang mampu mendorong inovasi pertumbuhan dan keberlanjutan, baik bagi masyarakat Aceh maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News