1
1

Pandemi Usai, Tren Belanja di E-Commerce Tetap Tinggi 

Ilustrasi Belanja Online. | Foto: freepick

Media Asuransi, JAKARTA – Belanja online di e-commerce telah menjadi kebiasaan masyarakat, utamanya didorong oleh pandemi Covid-19. Hal ini dapat dilihat dari laporan e-Conomy SEA 2021 yang menyatakan bahwa 80% pengguna internet di Indonesia telah berbelanja secara online setidaknya sekali.

Di sisi lain, seiring berubahnya status pandemi di Indonesia, apakah belanja online masih akan menjadi pilihan bagi masyarakat? Mengingat perubahan status menjadi endemi akan ikut mempengaruhi kebiasaan dan perilaku konsumsi konsumen, khususnya dalam preferensi berbelanja.

Apabila berkaca pada kondisi pasca pandemi di 2022 lalu, aktivitas belanja masyarakat masih didominasi secara online meski metode belanja offline mulai kembali menggeliat. Sejalan dengan hasil riset dari Kredivo dan Katadata Insight Center yang dirilis dalam Laporan Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia 2023 menunjukkan bahwa 79,1% konsumen memilih untuk menggunakan metode kombinasi antara berbelanja online dan offline. Dari persentase tersebut, 58,1% lebih banyak melakukan pembelian secara online, sementara 21% masih lebih condong melakukan pembelian secara offline.

SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari, mengungkapkan bahwa hasil riset Kredivo bersama Katadata Insight Center yang dilakukan setiap tahun sejak 2020 mengungkap bahwa tren belanja online seperti perluasan penetrasi belanja online yang meningkat secara konsisten tiap tahunnya di kota-kota tier 2 dan 3, serta peningkatan proporsi jumlah transaksi yang juga konsisten di kalangan konsumen berumur lebih tua.

|Baca juga: Pasca Pandemi, Daya Beli di E-Commerce Tetap Terjaga

“Di sepanjang 2022 yang menjadi masa pasca pandemi, temuan riset menunjukkan bahwa porsi belanja online sepanjang 2022 masih mendominasi preferensi belanja masyarakat. Meski beberapa temuan riset menunjukkan ada perubahan dalam tren belanja online masyarakat di tahun 2022, kami optimis bahwa belanja online masih tetap menjadi preferensi masyarakat di masa endemi saat ini,” kata Indina dalam keterangan resmi, Senin, 10 Juli 2023.

Melihat tren belanja online di e-commerce yang masih tinggi di masa endemi, Kredivo salah satu metode pembayaran paylater di e-commerce, juga terus berupaya mengoptimalkan transaksi bagi para merchant.

“Untuk mempermudah proses transaksi, kami terus memperluas integrasi Paylater dengan berbagai merchant di ekosistem e-commerce. Hal ini terbukti memberikan nilai tambah kepada merchant dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan frekuensi transaksi pembelanjaan konsumennya hingga 3 kali lipat. Selain itu, rata-rata jumlah pembelian (average of basket size) juga naik lebih dari 2 kali lipat,” imbuh Indina.

Berikut beberapa temuan Laporan Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia 2023 yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun strategi dagang di masa endemi:

  1. Konsumen dari generasi lebih tua alami peningkatan konsisten, pelaku UMKM dapat sediakan kebutuhan yang mendukung kenyamanan hidup mereka. Meskipun generasi milenial masih mendominasi transaksi di e-commerce, namun terdapat peningkatan jumlah transaksi oleh generasi lebih tua yang konsisten setiap tahunnya.
  2. Segmen konsumen yang belum memiliki anak dan lajang lebih berani berbelanja dengan nominal besar, paket bundling dan diskon bisa jadi strategi efektif jangkau segmen ini
  3. Tren merawat diri semakin digandrungi, pelaku UMKM dapat memanfaatkan momentum dengan menjual produk yang tengah viral. Jumlah transaksi penjualan produk kesehatan dan kecantikan di e-commerce menduduki peringkat ketiga teratas, yakni 14,3%. Tingginya jumlah transaksi ini didorong dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam merawat kesehatan dan kecantikan selama pandemi.
  4. Konsumen yang telah menikah dan memiliki anak lebih doyan belanja, peralatan rumah tangga menjadi produk yang paling banyak dibeli. Sebanyak 58% jumlah transaksi berasal dari konsumen yang telah menikah dan 55% jumlah transaksi berasal dari konsumen yang memiliki anak.
  5. Kegiatan i mulai bergeliat, produk peralatan kantor dan belajar kembali diminati. Di masa transisi, terjadi peningkatan jumlah transaksi produk peralatan kantor dan belajar hampir 1,5 kali lipat. Peningkatan ini dapat dikaitkan dengan mulai kembalinya aktivitas perkantoran dan kegiatan belajar mengajar tatap muka pada saat ini.

“Untuk dapat mempertahankan bisnis di era endemi, pelaku UMKM disarankan untuk terus mengamati tren dan kebutuhan konsumen, mengadaptasi strategi promosi yang relevan serta terus menjaga kualitas produk. Selain itu, Kredivo juga merekomendasikan pelaku UMKM untuk mengintegrasikan metode pembayaran dengan paylater,” jelasnya.

Menurutnya, paylater merupakan instrumen pembayaran yang dapat mendukung masyarakat dalam memenuhi kebutuhan tanpa mengganggu cash flow mereka. “Kami optimistis dengan menghadirkan Paylater sebagai opsi pembayaran, pelaku UMKM dapat terus memperluas pangsa pasar serta meningkatkan daya beli pelanggan,” tutur Indina.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Qoala Sediakan Proteksi Gadget Khusus untuk Masyarakat di Jakarta Fair
Next Post Mirae Asset Optimistis Pergerakan IHSG Cemerlang di Semester II/2023

Member Login

or