Media Asuransi, JAKARTA – Deswa Integra Group menyambut positif aturan baru yang mewajibkan perusahaan asuransi penyedia produk kesehatan memiliki dewan penasihat medis atau Medical Advisory Board (MAB).
CEO Deswa Integra Group Dedi Kristianto menilai keberadaan MAB akan menjadi langkah penting untuk mengendalikan klaim kesehatan yang selama ini terus meningkat. “Kami yakin bahwa itu (MAB) akan mampu menekan klaim secara signifikan,” ujar Dedi, dalam Konferensi Pers Peluncuran MAB by Deswa, di Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
|Baca juga: Kegiatan Usaha Produksi Alas Kaki Dihapus, Begini Penjelasan Manajemen Sepatu Bata!
|Baca juga: UOB Indonesia Komitmen Dukung Seni Rupa Lewat 15th UOB Painting of the Year
Menurut Dedi, meskipun klaim akibat sakit tidak dapat dihindari, namun biaya perawatan sebenarnya masih bisa dikendalikan agar tidak membengkak. “Dari sisi fraud, dengan MAB by Deswa yang kita luncurkan pada siang hari ini, itu juga bisa kita kontrol. Apakah misalnya orang ini overutilisasi, apakah misalnya ini ada mafianya, dan lainnya,” jelasnya.
Ia menambahkan peluncuran MAB by Deswa mendapat respons positif dari industri asuransi. Pasalnya, MAB kini menjadi elemen penting yang wajib dimiliki setiap perusahaan asuransi berdasarkan ketentuan SEOJK No 7 Tahun 2025.
“Antusiasmenya ya pasti tinggi karena tentu mereka akan berbondong-bondong dalam tanda kutip untuk bisa membangun itu sendiri ataukah melewati Third Party Administrator (TPA), ataukah melewati independen seperti kami ini. Jadi itu suatu keharusan karena sesuai dengan SEOJK 7 Tahun 2025 untuk itu,” tutur Dedi.
|Baca juga: BNI (BBNI) Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial
|Baca juga: Jelang Rights Issue, GMF Aero Asia Buka-bukaan soal Inbreng Lahan Rp5,6 Triliun
Ketua MAB Deswa Nickolai Indrajasa menjelaskan peran utama MAB adalah memastikan kesesuaian antara clinical pathway atau jalur klinis dengan kebutuhan pasien. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi biaya yang tidak efisien sekaligus meningkatkan kualitas perawatan.
“Selain pasien dapat perawatan yang sesuai, biayanya juga sesuai dengan estimasi biaya perawatannya. Pertama, itu menurunkan biaya. Kedua, kami akan membantu asuransi juga untuk menyusun apa saja clinical pathway yang diperlukan,” pungkas Nickolai.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News