1
1

BI dan Banque de France Perkuat Kemitraan Bilateral Dorong Stabilitas dan Pertumbuhan Berkelanjutan

Bank Indonesia (BI) dan Banque de France (BdF) menyepakati penguatan kerja sama bilateral di area kebanksentralan. Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur BdF François Villeroy de Galhau serta berlaku efektif pada 15 Mei 2025. | Foto: Bank Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) dan Banque de France (BdF) menyepakati penguatan kerja sama bilateral di area kebanksentralan. Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur BdF François Villeroy de Galhau serta berlaku efektif pada 15 Mei 2025.

Perry menyampaikan MoU ini sebagai tonggak penting dalam memperkuat hubungan antara BI dan BdF serta merupakan wujud kemitraan yang semakin solid. Kesepakatan ini menjadi bagian penting pencapaian dari pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 28 Mei 2025 di Indonesia.

|Baca juga: Mengintip Dampak PSAK 117 terhadap Kinerja Keuangan Emiten Asuransi

|Baca juga: Kembali Gelar Wisuda, APARI Dorong Peran Pialang Sebagai Trusted Risk Advisor

“Nota kesepahaman ini merupakan tonggak penting dalam memajukan hubungan jangka panjang antara BI dan BdF dan lebih dari sekadar komitmen simbolis,” kata Perry, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 29 Mei 2025.

Perry menambahkan nota kesepahaman ini merupakan bukti semangat untuk memperkuat hubungan kelembagaan dan memperdalam kerja sama bilateral antara kedua bank sentral. “Dalam hal keuangan yang berkelanjutan serta risiko keuangan terkait iklim,” ucapnya.

Gubernur François Villeroy de Galhau menekankan pentingnya nota kesepahaman ini sebagai tonggak kerja sama antara Indonesia dan Prancis, di mana menggarisbawahi peran strategis yang dimainkan kedua lembaga dalam menjaga stabilitas moneter, keuangan, dan juga keuangan berkelanjutan.

Ruang lingkup kerja sama meliputi inovasi digital pada sistem pembayaran, keuangan berkelanjutan dan risiko keuangan terkait iklim, serta kerangka regulasi dan pengawasan dalam konteks Anti Pencucian Uang/Pencegahan Pendanaan Terorisme/Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (APU-PPT-PPPSPM).

|Baca juga: Perkuat Strategi Engagement Berkelanjutan, Jumlah Nasabah BTN Prospera Melonjak 170%

|Baca juga: Gelar RUPST 2024, Semen Baturaja (SMBR) Bagikan Dividen Rp25,85 Miliar

Kerja sama akan diimplementasikan di antaranya dalam bentuk dialog kebijakan, pertukaran pengalaman dan pengetahuan termasuk studi/penelitian bersama, pengembangan kapasitas, dan pertukaran data atau informasi.

Kesepakatan ini menjadi cerminan komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi antara kedua bank sentral yang lebih terstruktur dan strategis di area utama kebanksentralan, yang mencakup kebijakan moneter, makroprudensial dan stabilitas keuangan, serta sistem pembayaran dan setelmen.

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Dukung Akselerasi Transaksi Digital di FJGS 2025

|Baca juga: Sun Life Indonesia Tunjuk Albertus Wiroyo sebagai Presiden Direktur

BI dan BDF juga berkomitmen untuk mendorong stabilitas keuangan, kekuatan ekonomi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan di nasional dan global. Di tingkat nasional, kesepakatan ini menegaskan komitmen kuat BI untuk mendukung program Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kunjungan Wisman Meningkat Selama Kuartal I Tahun Ini
Next Post Mulai Sekarang Gunakan Kartu Kredit dengan Cara Ini Supaya Keuangan Tetap Stabil

Member Login

or