Melalui Daily Write Up bertajuk Adaro Energy (ADRO IJ) – 1H22 result review: Earnings beat expectation, analis Mirae Sekuritas, Juan Harahap, mengatakan bahwa ADRO mencatat pendapatan 2Q22 sebesar US$2,3 miliar (+89,2% qoq; +166,0% yoy), yang berarti pendapatan kumulatif 1H22 sebesar US$3,5 miliar (+126,6% yoy), di atas perkiraan Juan dan konsensus di 56,3 % dan 54,3%, masing-masing (vs rata-rata 5 tahun pada 47,7%).
Di 2Q22, terang Juan, ADRO membukukan laba bersih yang melonjak sebesar US$813 juta (+103,1% qoq; +727,4% yoy). Secara kumulatif di 1H22, perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$1,2 miliar (+613,5% yoy). “Pertumbuhan laba bersih ini berada di atas perkiraan kami (pada run-rate 60,1%) dan konsensus (pada run-rate 64,2%), dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun di 51,9%.”
|Baca juga: Kinerja Pendapatan di Atas Ekspektasi, Target Harga Saham Adaro (ADRO) Dinaikkan
Sejalan dengan volume penjualan, sambung Juan, volume produksi ADRO naik signifikan menjadi 15,9 juta ton (+30,3% qoq; +16,9% yoy) di 2Q22. Pertumbuhan di kuartal ini membawa produksi 1H22 meningkat menjadi 28,0 juta ton (+5,7% yoy), setara dengan 48,3% dari perkiraan produksi Mirae di 2022F. Di sisi lain, stripping ratio turun menjadi 3,4x (-15,0% qoq; -26,3% yoy), yang berarti lebih rendah pada 1H22 sebesar 3,6x (-16,3% yoy). Penurunan tersebut karena terkendalanya pengadaan alat berat.
Menurut Juan, saat pihaknya meningkatkan rata-rata asumsi batu bara global, dia merevisi estimasi pendapatan tahun 2022-23F masing-masing sebesar 12,0% dan 10,5% menjadi US$7,0 miliar dan US$5,5 miliar. Sebagai catatan, Adaro meningkatkan asumsi harga batu bara masing-masing menjadi US$230 per ton dan US$130 per ton pada 2022F dan 2023F. “Oleh karena itu, kami memperkirakan laba bersih masing-masing akan mencapai US$2,3 miliar dan US$1,5 miliar pada 2022F dan 2023F.”
Saat Juan merevisi perkiraannya, dia mempertahankan rekomendasi Beli di ADRO dengan target harga yang lebih tinggi Rp4.500/saham. “TP kami didapat menggunakan metode penilaian P/E dengan target ganda FY23F P/E 6,9x, (-0,5 SD dari 5 tahun). Rekomendasi panggilan didorong oleh 1) diversifikasi lini bisnis ke mineral; dan 2) pengendalian biaya yang lebih baik dari model bisnis yang terintegrasi.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News