1
1

BEDAH SAHAM: Realisasi Kinerja ADRO yang di Atas Ekspektasi

Kendaraan berat sedang melintas di area tambang. | Foto: adaro.com
Media Asuransi, JAKARTA – Realisasi kinerja keuangan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada semester I/2022 di atas perkiraan analis seiring dengan kenaikan harga batu bara. Mirae Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli atas saham ADRO dengan target harga yang lebih tinggi yaitu Rp4.500 per saham.

Melalui Daily Write Up bertajuk Adaro Energy (ADRO IJ) – 1H22 result review: Earnings beat expectation, analis Mirae Sekuritas, Juan Harahap, mengatakan bahwa ADRO mencatat pendapatan 2Q22 sebesar US$2,3 miliar (+89,2% qoq; +166,0% yoy), yang berarti pendapatan kumulatif 1H22 sebesar US$3,5 miliar (+126,6% yoy), di atas perkiraan Juan dan konsensus di 56,3 % dan 54,3%, masing-masing (vs rata-rata 5 tahun pada 47,7%).

Di 2Q22, terang Juan, ADRO membukukan laba bersih yang melonjak sebesar US$813 juta (+103,1% qoq; +727,4% yoy). Secara kumulatif di 1H22, perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$1,2 miliar (+613,5% yoy). “Pertumbuhan laba bersih ini berada di atas perkiraan kami (pada run-rate 60,1%) dan konsensus (pada run-rate 64,2%), dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun di 51,9%.”

|Baca juga: Kinerja Pendapatan di Atas Ekspektasi, Target Harga Saham Adaro (ADRO) Dinaikkan

Sejalan dengan volume penjualan, sambung Juan, volume produksi ADRO naik signifikan menjadi 15,9 juta ton (+30,3% qoq; +16,9% yoy) di 2Q22. Pertumbuhan di kuartal ini membawa produksi 1H22 meningkat menjadi 28,0 juta ton (+5,7% yoy), setara dengan 48,3% dari perkiraan produksi Mirae di 2022F. Di sisi lain, stripping ratio turun menjadi 3,4x (-15,0% qoq; -26,3% yoy), yang berarti lebih rendah pada 1H22 sebesar 3,6x (-16,3% yoy). Penurunan tersebut karena terkendalanya pengadaan alat berat.

Menurut Juan, saat pihaknya meningkatkan rata-rata asumsi batu bara global, dia merevisi estimasi pendapatan tahun 2022-23F masing-masing sebesar 12,0% dan 10,5% menjadi US$7,0 miliar dan US$5,5 miliar. Sebagai catatan, Adaro meningkatkan asumsi harga batu bara masing-masing menjadi US$230 per ton dan US$130 per ton pada 2022F dan 2023F. “Oleh karena itu, kami memperkirakan laba bersih masing-masing akan mencapai US$2,3 miliar dan US$1,5 miliar pada 2022F dan 2023F.”

Saat Juan merevisi perkiraannya, dia mempertahankan rekomendasi Beli di ADRO dengan target harga yang lebih tinggi Rp4.500/saham. “TP kami didapat menggunakan metode penilaian P/E dengan target ganda FY23F P/E 6,9x, (-0,5 SD dari 5 tahun). Rekomendasi panggilan didorong oleh 1) diversifikasi lini bisnis ke mineral; dan 2) pengendalian biaya yang lebih baik dari model bisnis yang terintegrasi.”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tugu Insurance Raih Insurance Market Leaders Award 2022
Next Post Daftar Tenaga Honorer yang Dihapus Pemerintah Tahun Depan

Member Login

or