Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank QNB Indonesia Tbk (QNB Indonesia) di ‘AAA(idn)’. Outlooknya adalah Stabil.
Peringkat Nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut.
“Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi paling rendah terhadap risiko gagal bayar dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 28 Mei 2025.
|Baca juga: Bank QNB Indonesia (BKSW) Cetak Kinerja Keuangan Solid di 2024
Peringkat QNB Indonesia mencerminkan ekspektasi Fitch atas kemungkinan tinggi dukungan luar biasa dari induk yang memiliki peringkat lebih tinggi, Qatar National Bank (Q.P.S.C.) (QNB, A+/Stabil/bbb+), jika diperlukan. QNB, yang dimiliki oleh Qatar Investment Authority, memiliki 91,57% saham QNB Indonesia pada akhir 2024.
Peringkat QNB Indonesia terkait dengan Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) induknya, karena kami menilai bahwa dukungan luar biasa, jika diperlukan, akan mengalir dari pemerintah Qatar (AA/Stabil) melalui QNB. Pandangan kami didasarkan pada kepentingan strategis QNB Indonesia untuk ekspansi luar negeri kelompok QNB, terutama di Asia Tenggara.
|Baca juga: Peringkat Bank QNB Indonesia Ditegaskan AAA dengan Outlook Stabil
“Pandangan kami tentang kemampuan QNB untuk mendukung mempertimbangkan peringkat kreditnya yang tinggi dan ukuran QNB Indonesia yang kecil relatif terhadap induknya. Aset QNB Indonesia menyumbang kurang dari 1% dari aset terkonsolidasi QNB pada akhir 2024.”
Fitch berpendapat bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk merekapitalisasi QNB Indonesia, jika diperlukan, akan tetap tidak signifikan relatif terhadap kapasitas QNB dalam jangka pendek hingga menengah.
QNB telah mengidentifikasi Indonesia sebagai target pasar, dengan QNB Indonesia menjadi satu-satunya anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di Asia Tenggara. “Penilaian kami terhadap kecenderungan kuat QNB untuk mendukung juga mempertimbangkan merek bersama, penyediaan pendanaan dan dukungan modal dalam beberapa tahun terakhir, serta potensi kerusakan reputasi besar bagi QNB jika QNB Indonesia gagal bayar.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News