1
1

IHSG Diramal Menguat, Ajaib Sarankan Koleksi Saham MYOR, BRMS, INDY

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat dalam range 7.150-7.250.

Melalui laporan berita dan saham pilihan Ajaib Sekuritas Rabu, 22 Januari 2025, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan pada perdagangan kemarin, Selasa (21/01/2025) IHSG ditutup naik +0,15% atau +11,03 poin ke level 7.181. “IHSG hari ini (22/01/2025) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.150-7.250.”

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri,  IHSG mengalami apresiasi dalam 5 hari beruntun akibat rebound nya saham Blue Chip. Nilai tukar rupiah juga stabil pada kisaran Rp16.300 per dolar AS. Salah satu upaya pemerintah untuk menjaga rupiah tetap terkendali, yaitu mengubah Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2023 mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE). Atas perubahan PP tersebut, eksportir wajib menyimpan DHE sebesar 100% dengan jangka waktu 1 tahun mulai 1 Maret 2025.

|Baca juga: 4 Rekomendasi Saham yang Bisa Bikin Kamu Hujan Cuan Hari Ini!

Sebelumnya, DHE yang di simpan eksportir paling sedikit sebesar 30% dalam jangka waktu 3 bulan. Meskipun DHE lebih lama tertahan, namun terdapat berbagai insentif untuk para eksportir, seperti bunga yang kompetitif dan pembebasan pajak penghasilan (PPh) atas pendapatan bunga tersebut.

Dari Mancanegara, Bursa Wall Street lanjutkan penguatan seiring dengan turunnya imbal hasil obligasi AS. Pelaku pasar mencermati rilis laporan keuangan emiten khususnya sektor teknologi yang berpotensi tetap solid. Di sisi lain, harga komoditas batu bara rebound signifikan dalam sepekan terakhir. Harga batu bara ICE Newcastle kontrak Februari 2025 naik +8,34% dalam sepekan ke level US$124,5 per metrik ton.

Hal ini dipengaruhi kebijakan ekonomi ekspansif melalui fiskal dan moneter China sehingga meningkatkan jumlah permintaan batu bara. Impor batu bara oleh China menjadi yang paling tinggi mencapai 542,7 juta metrik ton, sementara India menempati posisi kedua sebesar 250,2 juta ton di tahun 2024. Adapun pernyataan Presiden Trump yang lebih lunak terhadap kenaikan tarif dalam momentum pelantikannya memberikan sentimen positif bagi pertumbuhan ekonomi global.

 

Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

Adapun saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:

1. MYOR
Buy: 2.440
TP: 2.500
Stop loss: 2.400

Posisi harga di area support membentuk pola hammer, berpotensi reversal jangka pendek. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi rebound.

|Baca juga: IHSG Menguat Lima Hari Berturut-turut

Nilai tukar rupiah juga stabil pada kisaran Rp16.300 per dolar AS, meskipun BI-Rate turun 25 bps pada Januari 2025 memberikan sentimen positif bagi emiten sektor konsumsi primer. Pasalnya, beban COGS akan turun karena sebagian besar raw material berasal dari impor.

2. BRMS
Buy: 408
TP: 424
Stop loss: 390

BRMS berpotensi bullish reversal di area support dalam fase sideways membentuk pola morning star. Indikator stochastic crossing indikasi menguat.

|Baca juga: Market Brief: Wall Street Menguat Usai Trump Tunda Kebijakan Pengenaan Tarif

Konflik geopolitik berpotensi menyebar ke wilayah Eropa dan Amerika, sehingga emas dapat menjadi alternatif aset safe haven. Pada November 2024 Bank Sentral di seluruh dunia mengakumulasi emas sebanyak 53 ton. Adapun harga emas lanjutkan reli di atas level US$2.700 per oz (22/01/2024).

3. INDY
Buy: 1.670
TP: 1.730
Stop loss: 1.630

INDY berpotensi bullish continuation. Pergerakan harga di atas MA 20,100. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi rebound.

Harga batu bara ICE Newcastle kontrak Februari 2025 naik +8,34% dalam sepekan ke level US$124,5 per metrik ton. Pada tahun 2024, impor batu bara oleh China menjadi yang paling tinggi mencapai 542,7 juta metrik ton, sementara India menempati posisi kedua sebesar 250,2 juta. Permintaan batu bara di tahun 2025 berpotensi tetap tinggi seiring kebijakan ekspansif oleh pemerintah China.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pinjol Ganti Nama Jadi Pindar, OJK Beberkan Alasannya!
Next Post Rencana Emisi Obligasi Tower Bersama senilai Rp2,8 Triliun Diganjar Peringkat AA+

Member Login

or