1
1

IHSG Menguat 5,47% Ytd

Grafis perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (OHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) per Agustus 2024 menguat 5,72 persen month to date (mtd) ke level 7.670,73. Secara year to date (ytd) IHSG per 30 Agustus 2024 menguat 5,47 persen. Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp13.114 triliun atau naik 6,29 persen mtd dan naik 12,34 persen ytd.

Nonresident mencatatkan net buy Rp28,77 triliun secara month to date, sedangkan secara year to date, net buy tercatat sebesar Rp27,73 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam jumpa pers secara daring, Jumat, 6 September 2024.

|Baca juga: 5 Pilihan Investasi yang Menguntungkan untuk Optimalkan Idle Cash

Secara month to date, penguatan terjadi di hampir seluruh sektor dengan penguatan terbesar di sektor consumer non-cyclicals dan property & real estate. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,70 triliun ytd. “Tren penguatan ini mendorong IHSG mencetak all time high pada Agustus dengan rekor tertinggi pada 30 Agustus di level 7.670,73, dan melanjutkan rekor all time high di September 2024,” tutur Inarno.

Sementara itu, di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,71 persen mtd dan naik 4,41 persen ytd ke level 391,14. Yield SBN rata-rata turun 22,75 bps (basis points) dan secara ytd  naik 3,12 bps). Investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp39,24 triliun mtd dan secara ytd net buy Rp10,25 triliun. Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,20 triliun mtd dan secara ytd mencatat net sell Rp2,47 triliun.

Sedangkan di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp841,37 triliun, naik 1,34 persen mtd atau 2,02 persen ytd. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp498,40 triliun atau naik 1,38 persen mtd dan ytd turun 0,61 persen. Tercatat net subscription sebesar Rp1,42 triliun mtd dan ytd mencatat net redemption Rp11,11 triliun.

 

Penghimpunan Dana

Inarno Djajadi mengatakan bahwa penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif. Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp135,25 triliun, termasuk Rp4,39 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 28 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 116 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,72 triliun.

|Baca juga: Januari-Juli 2024, IHSG Terkoreksi 0,23%

Untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF, hingga 30 Agustus 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapat izin dari OJK dengan 604 penerbitan efek, 161.690 pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,18 triliun.

Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 Agustus 2024, tercatat 75 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 613.717 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp37,05 miliar. “Dengan rincian nilai transaksi 26,73 persen di Pasar Reguler, 23,19 persen di Pasar Negosiasi, 49,88 persen di Pasar Lelang, dan 0,21 persen di marketplace,” jelas Inarno.

OJK meyakini bahwa potensi bursa karbon masih sangat besar, mempertimbangkan terdapat 3.938 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dirut KAI Ajak Delegasi ARCEOs Bawa Tumbler
Next Post Kredit Perbankan Tumbuh 12,40% Yoy Menjadi Rp7.514,6 Triliun

Member Login

or