1
1

Kredit Perbankan Tumbuh 12,40% Yoy Menjadi Rp7.514,6 Triliun

Deretan gedung perbankan di sekitar jalan Sudirman Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Lucky

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja fungsi intermediasi perbankan terus melanjutkan tren peningkatan. Pada Juli 2024, secara bulanan (month to month/mtm) kredit perbankan meningkat sebesar Rp36,21 triliun, atau tumbuh sebesar 0,48 persen mtm.

“Adapun secara tahunan, pertumbuhan penyaluran kredit melanjutkan catatan double digit growth sebesar 12,40 persen yoy menjadi Rp7.514,6 triliun. Pertumbuhan kredit yang tinggi ini didorong oleh kredit korporasi yang tumbuh sebesar 18,06 persen,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam jumpa pers secara daring, Jumat, 6 September 2024.

|Baca juga: Pertumbuhan Double Digit Kredit Perbankan Diprakirakan Berlanjut hingga Akhir Tahun

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,20 persen yoy, diikuti oleh Kredit Modal Kerja 11,60 persen yoy. Di sisi lain, Kredit Konsumsi 10,98 persen. Sedangkan jika ditinjau dari kepemilikan bank, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 14,51 persen yoy.

“Sejalan dengan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif.  Pada  Juli 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 7,72 persen yoy menjadi Rp8.686,7 triliun, dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 10,73 persen yoy,” kata Dian.

|Baca juga: Kredit Perbankan Tumbuh 12,40% Yoy pada Juli 2024

Semantara itu, likuiditas industri perbankan pada Juli 2024 memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) sebesar 109,20 persen dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 24,57 persen. “Masih di atas threshold masing-masing yakni sebesar 50 persen dan 10 persen,” tuturnya.

Dian juga menuturkan bahwa kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan yang relatif stabil di level 2,27 persen dan NPL net sebesar 0,79 persen. Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,27 persen. “Rasio LaR tersebut juga mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019,” jelasnya.

Secara umum, tingkat profitabilitas bank (ROA) masih tetap tinggi sebesar 2,69 persen, yang menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil. Ketahanan perbankan juga tetap kuat tecermin dari permodalan (Capital Adequacy Rasio/CAR) yang berada di level tinggi dan meningkat yaitu sebesar 26,61 persen. Tingginya CAR ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Menguat 5,47% Ytd
Next Post Awali Pekan, Berikut 4 Menu Saham untuk Jemput Rezeki Hari Ini

Member Login

or