1
1

Risiko Timur Tengah Jadi Pemantik Harga Emas Global Dekati Rekor Tertinggi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas global stabil mendekati rekor tertinggi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Dolar AS yang melemah dan konflik yang meningkat di Timur Tengah mengangkat daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman, sementara investor bersiap untuk sinyal baru tentang lintasan suku bunga AS.

Mengutip The Business Times, Kamis, 26 September 2024, harga emas spot bertahan di US$2.658,07 per ons pada pukul 00.16 GMT. Emas mencapai rekor tertinggi US$2.664,25 pada Selasa waktu setempat. Harga emas berjangka AS naik tipis 0,2 persen menjadi US$2.682,60.

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Berencana Kibarkan ‘Bendera Putih’, Ini Kata OJK!

|Baca juga: Menapaki Perjalanan Blibli Tiket Melayani Evolusi Kebutuhan Konsumen

Sedangkan dolar AS turun 0,2 persen, membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, harga perak spot stabil di US$32,11 per ons, platinum naik 0,4 persen menjadi US$989,60, dan paladium turun 0,2 persen menjadi US$1.054,75.

Data menunjukkan kepercayaan konsumen AS pada September turun paling banyak dalam tiga tahun di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pasar tenaga kerja, meskipun lebih banyak rumah tangga berencana untuk membeli rumah selama enam bulan ke depan.

Data tersebut meningkatkan harapan Federal Reserve AS dapat melakukan pemangkasan suku bunga besar-besaran lagi pada pertemuan kebijakannya di November. Saat ini, pedagang berjangka Fed telah memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 75 basis poin pada akhir tahun ini, menurut CME FedWatch.

|Baca juga: Fitch Ratings: Rasio Modal Asuransi Asei Turun Jadi 208% di Juni 2024

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Mau Tutup, Regulasi Ketat Jadi Biang Keroknya?

Emas batangan dengan imbal hasil nol cenderung menjadi investasi yang disukai dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama kekacauan geopolitik. Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan ukuran utama inflasi tetap jauh di atas target dua persen bank sentral AS, yang memerlukan kehati-hatian saat Fed melanjutkan pemangkasan suku bunga.

|Baca juga: Kadin Kubu Arsjad Rasjid Melawan, Upaya Hukum dan Organisasi Dilakukan

|Baca juga: Wacana Subsidi BBM Dicabut, Asuransi Kendaraan Bakal ‘Kena Getah’?

Di sisi geopolitik, serangan udara Israel di Beirut menewaskan seorang komandan senior Hizbullah karena serangan roket lintas batas oleh kedua belah pihak meningkatkan kekhawatiran akan perang besar-besaran di Timur Tengah dan Lebanon. Perhatian pedagang sekarang akan beralih ke pidato Gubernur Fed Adriana Kugler yang akan disampaikan hari ini.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi Mixed, Ajaib Sarankan Koleksi Saham ITMG, MBMA, ADMR
Next Post Brantas Abipraya Diganjar Peringkat idA- dengan Prospek Stabil

Member Login

or