1
1

Fitch Ratings: Rasio Modal Asuransi Asei Turun Jadi 208% di Juni 2024

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – PT Asuransi Asei Indonesia (Asei) mengalami penurunan kinerja keuangan dan modal. Kondisi itu terjadi terutama akibat tingginya klaim asuransi properti dan keterlambatan pemulihan klaim asuransi kredit.

Dilansir dari Insurance Asia, Senin, 23 September 2024, berdasarkan laporan Fitch Ratings, rasio modal berbasis risiko atau Risk Based Capital (RBC) Asei turun drastis menjadi 208 persen pada akhir Juni 2024. Padahal di akhir 2023 masih di angka 265 persen.

|Baca juga: Likuiditas Perbankan Cukup untuk Topang Pertumbuhan Kredit

Selain itu, leverage keuangan Asei naik menjadi 48 persen, dibandingkan dengan 47 persen di 2023, sebagian besar disebabkan oleh pinjaman subordinasi sebesar US$26,46 juta dari induk usahanya, PT Reasuransi Indonesia Utama. Kondisi ini memengaruhi kapasitas keuangan perusahaan.

Meski demikian, modal ekuitas Asei sebesar US$28,6 juta pada Juni 2024 masih melebihi persyaratan modal ekuitas regulasi 2026, yang sebesar US$16,25 juta. Namun, tantangan besar masih ada di depan mata.

|Baca juga: Hanya Tinggal Kenangan, Tupperware Kini Resmi Bangkrut Usai 7 Dekade Berjaya

|Baca juga: Harga Saham BTN (BBTN) dan BRI (BBRI) Terbang Usai BI Rate Turun?

Hasil underwriting Asei melemah, dengan rasio gabungan memburuk menjadi 169 persen pada paruh pertama 2024, jauh di atas angka 102 persen pada 2023. Ini disebabkan oleh tingginya klaim asuransi properti dan meningkatnya piutang yang tak tertagih di asuransi kredit. “Tingginya klaim ini menjadi tantangan serius bagi Asei,” ujar laporan tersebut.

Laporan kinerja semester pertama 2024 menunjukkan Asei mengalami kerugian bersih sebesar US$1,24 juta, berbanding terbalik dengan keuntungan bersih US$0,52 juta pada 2023. Penurunan premi bruto hingga 15 persen akibat penurunan bisnis asuransi kredit juga menjadi pukulan berat bagi Asei.

Ketergantungan Asei pada reasuransi pun meningkat, dengan rasio retensi premi turun menjadi 40 persen pada semester pertama 2024 dari sebelumnya 43 persen di 2023. Klaim yang harus ditanggung oleh reasuransi melonjak hingga 203 persen dari basis modalnya.

|Baca juga: UUS Diminta Spin Off, AASI: Anggota Kami Sudah Mempersiapkan Diri!

|Baca juga: BI Rate Turun ke 6%, Begini Kondisi Saham Bank Mandiri (BMRI) dan BNI (BBNI)

Di tengah tekanan tersebut, Asei masih mempertahankan strategi investasi konservatif, dengan lebih dari 80 persen asetnya dipegang dalam bentuk kas dan surat utang berpendapatan tetap.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Banjir di Eropa Bikin Perusahaan Asuransi Ketar-ketir, Rugi Parah?
Next Post Begini Respons Bank Mega Syariah Usai BI Rate Turun Jadi 6%

Member Login

or