Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi terlihat bergerak di wilayah hijau. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.423 per US$.
IHSG Jumat, 30 Agustus 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.627 dan tak lama menguat ke 7.659. Posisi tertinggi di 7.673 dan terendah di 7.634. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 1,7 miliar lembar saham senilai Rp1,1 triliun. Sebanyak 244 saham menguat, 161 saham melemah, dan 184 saham stagnan.
|Baca juga: KPK Tahan 2 Tersangka Dugaan Korupsi Jasindo, Ini Respons Netizen!
|Baca juga: Asuransi Jasindo Dukung Penuh Proses Hukum di KPK
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp15.455 per US$ dengan year to date return 0,43 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.455 per US$ hingga Rp15.470 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance nilai tukar rupiah berada di Rp15.295 per US$.
Dow Jones capai rekor baru
Di sisi lain, bursa saham Wall Street menunjukkan kinerja yang beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Situasi itu dengan Dow Jones mencapai rekor baru setelah data ekonomi menunjukkan pertumbuhan PDB kuartal kedua yang lebih kuat dari perkiraan awal.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 0,6 persen menjadi 41.335. Sementara indeks S&P 500 berbasis luas datar di 5.591,96. Sedangkan Nasdaq Composite Index yang berfokus pada teknologi turun 0,2 persen menjadi 17.516,43.
|Baca juga: Agen Asuransi Nakal Dijebloskan ke Penjara Usai Gelapkan Premi Klien
|Baca juga: Laba Prudential Melonjak 9% di Semester I/2024, Ini Faktor Pendukungnya!
Sedangkan nilai tukar euro melemah terhadap dolar setelah data inflasi dari Jerman dan Spanyol menyebabkan investor meningkatkan taruhan mereka pada siklus pelonggaran suku bunga European Central Bank (ECB). Inflasi turun di enam negara bagian penting Jerman pada Agustus, yang menunjukkan inflasi nasional dapat menurun secara signifikan bulan ini.
Mata uang tunggal tersebut turun 0,2 persen menjadi US$1,1098 setelah mencapai US$1,1072, setelah diperdagangkan pada US$1,1128 sebelum angka Jerman. Mata uang tersebut mencapai titik tertinggi dalam 13 bulan pada Jumat di US$1,1201.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News