1
1

Perdagangan Pagi di Akhir Pekan: IHSG Positif, Rupiah Tidak Bernyali Menguat!

Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan bergerak di area positif. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.503 per US$.

IHSG Jumat, 18 Oktober 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.735 dan tak lama menguat ke 7.750. Posisi tertinggi di 7.790 dan terendah di 7.743. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 3,2 miliar lembar saham senilai Rp1,4 triliun. Sebanyak 208 saham menguat, 183 saham melemah, dan 202 saham stagnan.

|Baca juga: Sosok Veronica Tan, Mantan Istri Ahok yang Dipanggil Prabowo Subianto

|Baca juga: Danamon Edukasi Nasabah #JanganKasihCelah Ancaman Quishing

Mengutip Investing, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp15.570 per US$. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.469 per US$ hingga Rp15.532 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.342 per US$.

Wall Street beragam

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup di wilayah beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu dengan Nasdaq Composite yang kaya teknologi sekali lagi didukung oleh minat baru terhadap produsen dan perancang cip seperti Nvidia.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,4 persen hingga ditutup pada rekor baru di 43.239,05. Sementara indeks S&P 500 yang berbasis luas turun kurang dari 0,02 persen hingga ditutup pada 5.841,47. Sedangkan Nasdaq Composite yang sarat teknologi naik kurang dari 0,04 persen hingga ditutup pada 18.373,61.

|Baca juga: Liam Payne Sempat Kecanduan Alkohol Sebelum Meninggal, Sinyal Penting Punya Asuransi Kesehatan Mental?

|Baca juga: Pengguna Paylater Kian Bergairah di Tengah Deflasi, Kredivo Jaga Mitigasi Risiko

Sedangkan dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam 11 minggu pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu terjadi setelah data menunjukkan penjualan ritel AS meningkat sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pada September, meningkatkan keyakinan ekonomi AS tetap kuat.

Indeks dolar terakhir naik 0,16 persen pada 103,70, setelah naik setinggi 103,87, tertinggi sejak 2 Agustus. Dolar menguat karena para pedagang memperkirakan Federal Reserve yang kurang dovish dan pada saat yang sama ketika para pedagang menyesuaikan diri dengan cara lain untuk tempat-tempat seperti ECB dan Bank of England.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Survei Bank Indonesia, Kinerja Dunia Usaha Tetap Terjaga
Next Post Peringkat Pelindo Ditegaskan idAAA dengan Outlook Stabil

Member Login

or