1
1

Rencana Emisi Obligasi & Sukuk Rp20 Triliun Merdeka Battery Diganjar Peringkat idA Prospek Stabil

Merdeka Battery merupakan perusahaan pemasok bahan baku baterai. | Foto: merdekabattery.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA atas rencana Obligasi Berkelanjutan I senilai maksimal Rp16 triliun dan peringkat idA(sy) atas Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I senilai maksimal Rp4 triliun yang akan diterbitkan oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Perusahaan berencana untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I senilai maksimal Rp2,4 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I senilai maksimal Rp600 miliar untuk membiayai kembali utang.

Pada saat yang bersamaan, Pefindo menegaskan peringkat idA untuk MBMA serta Obligasi I, Obligasi II, dan Obligasi III yang sudah diterbitkan. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.

|Baca juga:Merdeka Copper Catatkan Kenaikan Pendapatan dan Rugi Bersih

“Peringkat mencerminkan kegiatan usaha MBMA yang terintegrasi secara vertikal, sinergi yang kuat dengan grup dan mitra strategis, serta cadangan dan sumber daya tambang yang memadai,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 11 Juli 2025.

Namun, peringkat dibatasi oleh risiko pengembangan proyek-proyek baru dan paparan terhadap fluktuasi harga nikel. Peringkat dapat dinaikkan jika MBMA memperkuat diversifikasi bisnisnya, termasuk dengan menambah proyek-proyek hilir di bisnis rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik.

Peringkat juga dapat dinaikkan jika MBMA sukses mengoperasikan proyek-proyek barunya tepat waktu dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada yang diproyeksikan dengan meningkatkan indikator-indikator profitabilitas, yang akan secara berkelanjutan berdampak positif terhadap profil keuangan.

|Baca juga:Standar Baterai Kendaraan Listrik Paling Ketat di Dunia Siap Berlaku di Juli 2026

Namun, peringkat dapat diturunkan jika MBMA menghasilkan pendapatan dan margin laba yang lebih rendah dari yang telah diproyeksikan akibat tidak tercapainya target kinerja dari proyek-proyek baru tersebut atau akibat dari penurunan harga nikel yang signifikan.

Peringkat juga dapat diturunkan jika MBMA menambah utang yang substansial untuk membiayai proyek-proyek baru tanpa diimbangi oleh pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi.

|Baca juga:Ā Anak Usaha Green Power Group (LABA) Segera Produksi Baterai Pack

MBMA adalah perusahaan induk dari beberapa entitas yang beroperasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Konawe. Perusahaan memiliki tiga smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), satu konverter nickel matte, dan proyek Acid Iron Metal (AIM), serta tambang nikel.

MBMA juga memiliki penyertaan modal pada pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) di IMIP dan dalam tahap awal untuk mengembangkan pabrik HPAL di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP).

Per 31 Desember 2024, pemegang saham MBMA adalah PT Merdeka Energi Nusantara (50,04%), Huayong International (Hong Kong) Limited (7,55%), PT Alam Permai (5,43%), Winato Kartono (2,03%), Anthony Kartono Tan (0,01%), dan publik (34,94%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Peringkat MNC Energy Investments (IATA) Ditegaskan idA- dengan Prospek Stabil
Next Post Permodalan Sehat, Taspen Life Diganjar Peringkat idA- dengan Prospek Stabil

Member Login

or