Media Asuransi, JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan kenaikan pendapatan konsolidasi dan earning before tax, interest, depreciation and amortization (EBITDA) sepanjang 2024, masing-masing mencapai US$2,2 miliar, naik 31 persen dibandingkan tahun 2023 dan US$329 juta atau naik 36 persen daripada tahun 2023.
|Baca juga: Tiga Seri Obligasi Milik Merdeka Copper Gold (MDKA) Segera Jatuh Tempo
Pendapatan ini sebagian besar didorong oleh kinerja penjualan high grade nickel matte (HGNM), bijih limonit, dan nickel pig iron (NPI). Peningkatan EBITDA dan pendapatan ini terutama didorong oleh dimulainya penjualan bijih limonit ke pihak ketiga pada akhir tahun 2023, volume penjualan dan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) tembaga yang lebih tinggi pada tahun 2024, dan peningkatan penjualan NPI dan HGNM.
Presiden Direktur Merdeka Copper Albert Saputro menyatakan bahwa MDKA tetap mencatat pertumbuhan solid di seluruh lini bisnis utama, yang didukung oleh kemajuan dalam berbagai proyek strategis.
|Baca juga: Emiten Tambang dan EPC Raih Laba Bersih Rp2,6 Triliun
“Merdeka tetap teguh pada komitmennya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan. Dengan berbagai pencapaian penting yang menanti pada 2025 dan tahun-tahun selanjutnya, kami optimistis meraih keberhasilan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis Selasa, 8 April 2025.
Namun dari segi beban pokok pendapatan mengalami peningkatan mencapai US$2,06 miliar pada tahun lalu atau meningkat 32,13 persen year on year (YoY). Hal ini membuat laba kotor masih meraih pertumbuhan sebesar 21,06 persen YoY menjadi US$176,35 juta. Namun, setelah memperhitungkan beban dan pendapatan lain, MDKA mencatat rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$55,76 juta pada 2024. Angka ini naik dari rugi tahun sebelumnya sebesar US$20,65 juta.
Emas merupakan kontributor terbesar terhadap EBITDA, menghasilkan $144 juta, diikuti oleh NPI sebesar $117 juta, limonit sebesar $58 juta, tembaga sebesar $53 juta, dan HGNM sebesar $14 juta. Keuntungan ini sebagian diimbangi oleh biaya lain, termasuk biaya perusahaan, yang totalnya mencapai $57 juta.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OJK Meluncurkan OJK Infinity 2.0 untuk Dorong Inovasi Keuangan Digital
Kamis, 24 April 2025Risiko Penurunan Ekonomi Global Masih Tinggi, Sektor Keuangan Diminta Waspada
Kamis, 24 April 2025
