Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu terjadi karena meningkatnya ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve menyusul kenaikan pada bursa saham Eropa dan penurunan pada bursa Asia.
Mengutip The Business Times, Kamis, 22 Agustus 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,1 persen menjadi 40.890. Sedangkan indeks S&P 500 yang berbasis luas menguat 0,4 persen menjadi 5.620. Sementara Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi melonjak 0,6 persen menjadi 17.918.
|Baca juga: Panin Dai-ichi Life Bayarkan Klaim Asuransi Jiwa Rp1,65 Miliar
|Baca juga: Saham JMA Syariah (JMAS) Masih Ngebut Usai Disengat Isu Akuisisi oleh Maybank (BNII)
Pasar berjangka terus bertaruh pada pemangkasan suku bunga September menyusul risalah rapat The Fed di mana sebagian besar pembuat kebijakan menyatakan dukungan untuk pemangkasan suku bunga jika data ekonomi berjalan seperti yang diharapkan.
Dolar AS menguat
Di sisi lain, dolar AS menguat tipis pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah jatuh ke level terendah terhadap euro tahun ini. Kondisi itu karena para investor menunggu revisi data ketenagakerjaan AS dan pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Euro naik ke US$1,1132, level tertinggi sejak Desember, karena para investor meningkatkan taruhan mereka pada pemangkasan suku bunga Fed tahun ini, yang menyeret turun imbal hasil obligasi AS dan membebani dolar. Euro terakhir turun 0,1 persen pada US$1,1119 karena dolar menemukan pijakannya.
|Baca juga: Tingkatkan Kenyamanan Nasabah, Bank Mandiri Optimalkan ATM Setor Tarik dan Super App Livin’ by Mandiri
Beberapa analis telah mengaitkan penurunan imbal hasil, yang membuat obligasi AS kurang menarik dan membebani dolar, dengan kekhawatiran yang berkelanjutan tentang ekonomi dan kegelisahan tentang revisi data penggajian nonpertanian AS.
Indeks dolar jatuh ke level terendah sejak akhir Desember semalam di 101,30 tetapi terakhir naik 0,12 persen di 101,51. Sedangkan sterling naik ke level tertinggi sejak Juli 2023 pada Rabu di US$1,3054 tetapi juga menyerah sedikit untuk duduk 0,1 persen lebih rendah di US$1,3019.
Emas global capai titik tertinggi
Sementara itu, emas global beristirahat sejenak pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada sesi sebelumnya. Kondisi itu karena optimisme pemangkasan suku bunga AS dengan investor menunggu risalah rapat terakhir Federal Reserve dan pidato Ketua Jerome Powell.
|Baca juga: PKPU Indofarma (INAF) Telah Berakhir, Ini yang Akan Dilakukan Manajemen
|Baca juga: Surge Akan Terbitkan Saham Baru 4,72 Miliar, 4 Investor Jadi Pembeli Siaga
Harga emas spot datar pada US$2.514,79 per ons, pada pukul 01.05 GMT, diperdagangkan di bawah titik tertinggi sepanjang masa di US$2.531,60 yang dicapai pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Sedangkan harga emas berjangka AS juga datar pada US$2.553.
SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun 0,20 persen pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Sedangkan harga perak spot naik tipis 0,1 persen menjadi US$29,45 per ons, platinum naik 0,5 persen menjadi US$950,80, dan paladium naik 0,2 persen menjadi US$927,65.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News