Media Asuransi – Meskipun optimistis tahun 2021 akan jauh lebih baik dari tahun lalu, tetap ada risiko yang perlu diperhatikan. Risiko itu antara lain tekanan Geopolitikal AS, pertumbuhan ekonomi dunia yang masih lemah karena lambatnya pemulihan Covid-19, adanya gelombang kasus Covid-19 yang baru, rendahnya realisasi Penanaman Modal Asing dan lemahnya implementasi Omnibus Law, serta pemerintah mengalami penundaan ketersediaan vaksin Covid-19, dan konsumsi yang rendah dari pemerintah dan masyarakat.
Di tahun ini, Allianz Indonesia telah memulai secara progresif untuk strategi investasi pada saham dalam meningkatkan eksposur non-defensif selain saham defensif, dengan melihat adanya ekspektasi pemulihan ekonomi pada tahun 2021 dan 2022. Selain itu, ada prospek aliran dana asing terhadap proyek Baterai Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/EV Battery), yang akan menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai terbesar di dunia dan memiliki peran penting di rantai produksi EV. Apapun kondisinya, secara umum preferensi Allianz Indonesia tetap tidak berubah pada saham-saham yang memiliki kekuatan harga, neraca yang efisien dan tata kelola perusahaan yang baik.
Baca juga:
- Fund Unitlink Allianz Indonesia Catatkan Pertumbuhan Positif
- Tarif PPh Bunga Obligasi untuk Investor Asing Dipangkas Jadi 10 Persen
- 3 Langkah Menghindari Jebakan Investasi Bodong
Pandangan Allianz masih positif terhadap pasar obligasi Indonesia. Likuiditas yang cukup di perbankan dan inflasi yang terjaga adalah beberapa faktor positif yang mendasari pandangan positif kami terhadap pasar obligasi Indonesia. Namun Allianz tetap memperhatikan dengan seksama pergerakan US Treasury yield dan postur APBN di 2021 yang akan berpengaruh terhadap dinamika dan volatilitas di pasar obligasi.
Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia, Karin Zulkarnaen mengatakan bahwa untuk memaksimalkan tujuan finansial jangka panjang nasabah, perseroan senantiasa mengimbau nasabah untuk memilih jenis perlindungan asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya. “Dan yang tak kalah penting juga adalah untuk memahami profil risiko masing-masing,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Media Asuransi, Senin, 9 Maret 2021.
Menurut Karin, selain melakukan review polis secara rutin dari segi perlindungan asuransinya, nasabah juga perlu memastikan pilihan instrumen investasi yang dipilih sesuai dengan profil risiko dan melakukan review secara berkala terhadap nilai investasi yang telah terkumpul. “Hal ini penting untuk memonitor perkembangan dari rencana keuangan yang telah dibuat,” tuturnya.
Produk unitlink Allianz memiliki fitur switching atau pengalihan, sehingga nasabah dapat mengubah pilihan fund untuk polisnya, bahkan secara online melalui portal nasabah Allianz eAZyConnect. Allianz Indonesia senantiasa menjaga kepercayaan nasabah untuk memberikan perlindungan dan pelayanan asuransi terbaik, serta mengelola aset nasabah untuk dapat mencapai tujuan finansial yang diharapkan. Ken
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News