Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Asia ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 8 April 2025, di tengah perang dagang yang makin memanas sebagai respons tarif resiprokal dari pemerintah AS.
Indeks Nikkei mendaki 6,03 persen, setara 1.876 poin ke level 33.012,58, setelah mencapai titik terendah dalam 1,5 tahun pada sesi sebelumnya. Lonjakan ini mengikuti kinerja yang kuat dari saham teknologi AS pada penutupan bursa saham AS Selasa dini hari.
|Baca juga: Indeks Saham China Naik Usai Perusahaan Negara Intervensi Pasar
Indeks Harga Tokyo (Topix) yang lebih luas cakupannya juga naik 6,14 persen menjadi 2.428,64. Saham teknologi memimpin kenaikan, dengan Tokyo Electron naik 8,85 persen dan Advantest melonjak 11 persen.
Indeks Shanghai ditutup naik 1,58 persen atau 48 poin ke 3.145,55, Hang Seng mendaki 1,41 persen atau 280 poin ke level 20.108,35, Kospi menanjak tipis 0,26 persen, setara 6 poin ke 2.334,23 dan ASX Australia menguat 2,27 persen (166 poin) ke 7.510.
|Baca juga: Bursa Saham Asia Masih Kebakaran di Perdagangan Senin
Kementerian Perdagangan China pada hari Selasa mengatakan akan mengambil tindakan balasan terhadap ancaman AS berupa tarif tambahan sebesar 50 persen atas barang-barang China, dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut “tidak berdasar” dan hanya “praktik intimidasi sepihak yang biasa.”
Dalam sebuah diskusi panel di Beijing, Wakil Menteri Perdagangan China Ling Ji mengatakan kepada para eksekutif dari perusahaan-perusahaan AS termasuk Tesla dan GE Healthcare bahwa negara tersebut tetap menjadi tempat yang “ideal, aman, dan menjanjikan” bagi investasi asing.
Ling menjanjikan perlindungan hukum dan dukungan bagi perusahaan-perusahaan asing, bahkan ketika ketegangan perdagangan dengan AS meningkat, tetapi mengkritik kebijakan tarif Washington karena merusak norma-norma perdagangan global.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News