Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Asia memperpanjang aksi jual pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin, 7 April 2025, melanjutkan pelemahan pekan lalu. Bursa saham Asia masih dalam tekanan berat kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif ke barang impor asal 180 negara di dunia.
|Baca juga: Bursa Saham Asia Anjlok dengan Nikkei Terpangkas 955 Poin
Tindakan AS yang mengenakan tarif 34 persen ke produk China dibalas Beijing dengan besaran tarif yang sama. Sebelumnya, AS telah mengenakan tarif 10 persen ke barang asal China. Indonesia tidak luput dari tarif impor sebesar 32 persen, Vietnam juga terkena tarif lebih besar, 41 persen.
Bursa saham Hong Kong memimpin kerugian di kawasan, dengan Indeks Hang Seng turun 13,22 persen atau 3.021,51 poin ke 19.828,30. Sementara itu, CSI 300 Tiongkok daratan turun 7,05 persen atau 272 poin ke level 3.589, sedangkan indeks Shanghai melorot 7,34 persen, setara 245 poin ke 3.096,58.
|Baca juga: Bursa Saham Asia Ditutup Variatif Jelang Pengumuman Tarif Trump
Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 turun 7,83 persen atau 2.644 poin ke level 31.136,58, atau level terendah dalam 18 bulan sementara indeks Topix yang berbasis luas anjlok 7,79 persen atau 193 poin ke 2.288.
Di Korea Selatan, indeks Kospi memangkas beberapa kerugian awal dan tercatat turun 5,57 persen, setara 137 poin ke 2.328,20. Indeks saham Australia S&P/ASX 200 anjlok 4,23 persen atau 324 poin ke 7.343,30. Bursa Efek Jakarta masih libur pada hari ini dan baru aktif Selasa besok, namun diperkirakan akan langsung tertekan dalam begitu bel pembukaan perdagangan. Rupiah sendiri di pasar internasional sudah tembus Rp17.000 per dollar AS.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OJK Meluncurkan OJK Infinity 2.0 untuk Dorong Inovasi Keuangan Digital
Kamis, 24 April 2025Risiko Penurunan Ekonomi Global Masih Tinggi, Sektor Keuangan Diminta Waspada
Kamis, 24 April 2025
