Media Asuransi, JAKARTA – Sektor manufaktur Indonesia berekspansi pada laju lebih cepat pada awal bulan tahun 2024. Pertumbuhan mengalami percepatan, didukung oleh kenaikan permintaan baru dan perbaikan kondisi pasokan.
Hal ini mendorong kenaikan aktivitas pembelian dan persediaan inventaris input, meski upaya perekrutan terbatas. Keseluruhan kepercayaan diri bisnis bertahan positif, sementara tekanan inflasi berkurang pada bulan Januari.
Headline Purchasing Managers’ Index™ (PMI) Manufaktur Indonesia dari S&P Global yang disesuaikan secara berkala naik ke posisi 52,9 pada bulan Januari 2024 dari 52,2 pada bulan Desember 2023, menunjukkan kondisi sektor manufaktur terus membaik pada kisaran tercepat sejak bulan Agustus 2023. Hal ini memperpanjang periode ekspansi sektor manufaktur saat ini menjadi 29 bulan.
|Baca juga: Menperin Yakin Manufaktur RI Jadi Juara di Tahun Naga Kayu
Produksi manufaktur kembali membaik pada awal tahun, mengalami ekspansi selama dua puluh bulan berkelanjutan pada bulan Januari. Terlebih lagi, tingkat pertumbuhan mengalami percepatan tertinggi dalam dua tahun dan solid secara keseluruhan. Peningkatan berkaitan dengan kenaikan lebih cepat pada permintaan baru karena kondisi permintaan secara keseluruhan membaik dan basis pelanggan naik.
Permintaan asing juga membaik, namun kecepatan pertumbuhan permintaan ekspor masih marginal. Kenaikan penjualan dan produksi mendorong manufaktur menaikkan aktivitas pembelian pada awal tahun. Tingkat ekspansi pembelian input merupakan yang tercepat dalam lima bulan dan menyebabkan akumulasi lebih lanjut pada inventaris praproduksi di antara perusahaan-perusahaan.
Sebaliknya, stok barang jadi turun marginal karena pengiriman ke luar negeri untuk memenuhi pesanan mengurangi inventaris. Sementara beberapa perusahaan manufaktur Indonesia berupaya menaikkan kapasitas tenaga kerja untuk mengatasi kenaikan beban kerja, perusahaan lainnya menyebutkan pengunduran diri staf pada survei terkini. Akibatnya, susunan staf rata-rata tidak berubah pada awal tahun ini.
Perbaikan kondisi rantai pasokan juga mendukung kenaikan terkini pada produksi. Waktu pengiriman pesanan juga lebih pendek selama dua bulan berturut-turut di tengah laporan peningkatan efisiensi di pihak vendor. Pada waktu yang sama, perusahaan mampu memroses dan menyelesaikan pesanan tepat waktu, sehingga tumpukan pekerjaan tidak berubah pada bulan Januari.
Sementara itu tekanan harga berkurang pada awal tahun 2024. Meski kenaikan harga bahan baku dan biaya konversi mata uang menyebabkan kenaikan harga input rata-rata pada bulan Januari, tingkat inflasi menurun ke posisi terendah dalam tiga bulan.
|Baca juga: Sektor Manufaktur ASEAN Akhiri Tahun 2023 dengan Lesu
Secara bersamaan, perusahaan manufaktur Indonesia mampu menaikkan harga jual pada laju yang sedikit lebih cepat pada bulan Januari. Tingkat inflasi biaya input dan output terus menurun hingga di bawah masing-masing rata-rata jangka panjang menunjukkan inflasi secara keseluruhan tidak berubah.
Sentimen di sektor bertahan positif pada awal tahun, sebagaimana ditunjukkan oleh Indeks Output Masa Depan di atas titik 50,0 pada bulan Januari. Perusahaan secara umum berharap bahwa penjualan akan naik sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi, meski optimisme menurun ke posisi terendah dalam tiga bulan dan di bawah rata-rata jangka panjang.
Jingyi Pan, Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, mengatakan data PMI Januari menunjukkan tanda-tanda membahagiakan berkaitan dengan kondisi sektor manufaktur Indonesia yang membaik. “Pertumbuhan permintaan baru lebih cepat, ditambah dengan kondisi pasokan yang lebih baik, mendorong produksi berekspansi pada laju tercepat dalam dua tahun. Pada waktu yang sama, tanda-tanda bahwa tekanan inflasi berkurang terlihat pada awal tahun,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis, 1 Februari 2024.
Namun demikian, sambung dia, optimisme bisnis di sektor manufaktur ini sedikit menurun pada bulan Januari, beberapa perusahaan masih khawatir dengan prospek pertumbuhan. Akan tetapi, perusahaan manufaktur terus mendapatkan input pada laju tercepat dan berupaya menaikkan kapasitas tenaga kerja mereka, menunjukkan bahwa kita harus terus percaya bahwa output akan naik dalam waktu dekat.
“Perbaikan dari segi ekspor akan diperhatikan pada beberapa bulan mendatang, untuk melihat apakah kenaikan tentatif pada penjualan eksternal akan meningkat dan sesuai dengan permintaan domestik, karena ini akan dapat terus mendorong sektor manufaktur.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News