Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada rentang 6.000-6.100.
Equity Research Coordinator PT Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro, menjelaskan bahwa secara teknikal indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah ke level 6.052. Ditransaksikan dengan volume yang relatif sepi jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan terakhir. Indeks tampak membentuk pola candle dark cloud cover gagal menembus MA20 sekaligus belum mampu menembus middle band pada indikator bollinger band.
“Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah berada pada range perdagangan 6.000-6.100,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Selasa , 20 April 2021.
Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Kembali Terkonsolidasi
Dia menerangkan, indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah pada level 6.053 (-0,55%) ditransaksikan senilai Rp9,31 triliun dengan volume transaksi 17,52 miliar lembar saham, asing melakukan Aksi Jual Bersih -Rp34,81 miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: INKP -25.(B) , BMRI -23.(B) , TOWR -21.(B) , INTP -12.(B) , WIKA -11.(B) , JPFA -9.5(B) , BSDE -6.8(B).
Adapun sektor yang membebani laju indeks perdagangan kemarin meliputi sektor Properti (-2,209%), Finance (-1,022%), Miscellaneous Industry (-0,993%), Trade (-0,785%), Basic Industry (-0,683%), Infrastructure (-0,388%), Mining (-0,304%), Consumer (-0,24%), Manufacture (-0,068%) , sektor yang masih menopang laju indeks meliputi sektor Agriculture (0,781%) yang mengalami penguatan walaupun belum signifikan.
Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat Pelabuhan Indonesia IV idAA dan Outlook Stabil
Sentimen pergerakan sesi satu kemarin cenderung minim, dan para pelaku pasar sendiri cenderung wait and see serta lebih terfokus pada hasil dari keputusan bank Indonesia hari Selasa, 20 April 2021 terkait suku bunga (interest rate decision) atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), Lending Facility Rate, dan Deposit Facility Rate.
Hendri menerangkan, kekhawatiran terhadap lonjakan kasus Covid-19 masih sedikit banyak berpengaruh terhadap pergerakan indeks akhir-akhir ini, meskipun program vaksinasi terus berjalan hingga kini serta pergerakan kurvanya juga cendeurng melandai, sehingga kenaikan indeksnya meskipun ada kenaikan karena adanya sentimen dari beberapa data ekonomi tetapi cenderung tertahan. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News