1
1

IHSG Berpotensi Tembus Level 5.000

Media Asuransi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu, 7 Oktober 2020, diperkirakan melanjutkan penguatan dengan menguji level resistance 5.060.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG mencoba break out resistance psikologis di level 5.000 dengan pergerakan gap up pada perdagangan di hari Selasa.

IHSG Berpotensi Menguji Level 5.007

Dia menjelaskan, indikator stochastic bergerak dengan momentum bullish mendekati area oversold. Indikator MACD membentuk pola cross over dengan Histogram yang masuk pada zona positif. “Sehingga secara teknikal IHSG masih berpeluang menguat dengan support resistance 4.950-5.060,” katanya dalam riset harian yang dikutip Media Asuransi, Rabu, 7 Oktober 2020.

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati diantaranya; ACST, ADHI, AKRA, AMRT, BBCA, BJBR, MAIN, MAPI, MNCN, PTPP, SCMA, SRIL, WEGE, WIKA, WSBP, dan WSKT.

Pada perdagangan kemarin IHSG (+0,82 persen) menguat 40,45 poin ke level 4.999,22 dengan pergerakan yang dibuka gap up hingga di atas level psikologis. Saham-saham sektor keuangan (+1,65 persen), Sektor Aneka industri (+1,25 persen), dan Infrastruktur (+1,14 persen) menjadi pendorong penguatan IHSG hingga akhir sesi. Sedangkan BBCA (+3,3 persen), BMRI (2,8 persen), dan BBRI (+0,9 persen) saham perbankan yang memiliki kapitalisasi pasar besar berbalik menguat dan menjadi leader pergerakan IHSG.

 “Pengesahan RUU Omnibus Law direspons positif meskipun banyaknya kritik atas ketentuan tentang hak-hak buruh, masyarakat adat, dan perlindungan lingkungan. Optimisme tersebut seakan menutup sentimen data tingkat kepercayaan konsumen yang turun di bawah ekspektasi menjadi 83,4 dari 86,9. Investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp263,41 miliar meskipun rupiah terpantau menguat 0,44 persen ke level Rp14.735 per USD”.

Sementara itu, Bursa Asia ditutup mayoritas menguat tanpa indeks CSI300 yang ditutup libur. Indeks Nikkei (+0,52 persen), TOPIX (+0,52 persen) dan HangSeng (+0,90 persen) naik lebih dari setengah persen. Penguatan bursa Asia mengiringi penguatan saham-saham di Wallstreet. Investor pun mendapat optimisme dari lanjutan pembicaraan kebijakan stimulus oleh Donald Trump dengan The Fed.

Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan tertekan di mana indeks Eurostoxx (-0,14 persen), FTSE (-0,42 persen), dan DAX (-0,06 persen) turun tipis, sebelumnya menguat kelevel tertinggi selama dua minggu terakhir. Indeks ekuitas berjangka AS yang berbalik melemah menjadi faktor utama.

Saham-saham teknologi dan kesehatan menjadi penekan pelemahan mayoritas indeks saham di Eropa. Investor seakan cooling down untuk mencerna informasi baru dari pidato the Fed dan kepala ekonomi ECB di konferensi. Dari dalam negeri data selanjutnya akan rilis posisi cadangan devisa Indonesia dengan perkiraan menurun ke level US$134,1 miliar. ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Indonesia Sempurnakan Aturan RIM/PLM Bagi Bank
Next Post BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum IX 2020

Member Login

or