Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat berakhir di area penguatan tapi masih belum juga kembali ke level 7.000. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan sore menguat ketimbang pagi tadi di Rp16.501 per US$.
IHSG Jumat, 21 Juni 2024, perdagangan sore ditutup di 6.879, menguat 60 poin atau setara 0,89 persen ketimbang pagi tadi di 6.819. Posisi tertinggi di 6.945 dan terendah di 6.823. Volume perdagangan hari ini tercatat 22 miliar lembar saham senilai Rp18 triliun. Sebanyak 355 saham menguat, 192 saham melemah, dan 234 saham stagnan.
Mengutip Investing, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup menguat ke Rp16.466 per US$. Level tertinggi nilai tukar rupiah pada hari ini di Rp16.501 per US$ dan terendah di Rp16.420 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.387 per US$.
Nasdaq melemah
Di sisi lain, reli di saham Nvidia dan ekuitas terkait kecerdasan buatan lainnya terhenti pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu membuat Nasdaq yang berpusat pada teknologi melemah menyusul tujuh rekor berturut-turut.
|Baca juga: Pinhome Mengajak Masyarakat Lebih Cerdas Memilih Properti
Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi berakhir turun 0,8 persen menjadi 17.721. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas, yang juga mencetak banyak rekor dalam beberapa pekan terakhir, ambruk 0,3 persen menjadi 5.473. Kemudian Dow Jones Industrial Average naik 0,8 persen menjadi 39.134,76.
Sedangkan dolar Amerika Serikat menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Sementara franc Swiss dan pound melemah lantaran hari sibuknya pertemuan bank sentral membuat para pedagang mata uang tetap waspada.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang lainnya, terakhir naik 0,2 persen menjadi 105,42. Hal itu terjadi setelah 10 hari bergejolak yang menunjukkan sinyal beragam dari perekonomian AS dan pasar Eropa yang diguncang oleh ketidakpastian politik Prancis.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News