Media Asuransi – Di tengah pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 1,5 tahun ini, Media Asuransi kembali memberikan penghargaan Market Leaders Award 2021 kepada 30 perusahaan asuransi terbesar di Indonesia berdasarkan pencapaian premi selama 2020.
Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) menetapkan ada 15 perusahaan asuransi jiwa dengan pendapatan premi terbesar di tahun 2020 dan 15 perusahan asuransi umum dengan premi bruto terbesar tahun 2020 yang telah lolos seleksi.
Media Asuransi memberikan apresiasi Market Leaders 2021 kepada 30 perusahaan asuransi jiwa dan umum melalui acara ‘Insurance Market Leaders Awarding 2021’ yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, 31 Agustus 2021. Ini merupakan penyelenggaraan Market Leaders Award Media Asuransi yang ketiga kalinya.
Dalam kesempatan itu Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Tatang Nurhidayat menjadi keynote speaker. Sedang Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius menjadi guest speaker yang akan menyampaikan paparan berjudul ‘Bagaimana Mempertahankan Posisi sebagai Perusahaan Farmasi Terdepan di Indonesia’.
|Baca juga: Industri Asuransi Bukukan Premi Rp21,2 Triliun di Juli 2021
Ketua Umum DAI, Tatang Nurhidayat, mengatakan bahwa tahun 2020 dunia diguncang pandemi Covid-19 yang memaksa berbagai negara mengurangi aktivitas ekonomi. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi semua negara kembali tertekan. Pertumbuhan beberapa negara mengalami kontraksi, dan sebagian lainnya masih tumbuh positif meski jauh dibawah pertumbuhan normal.
Menurut Tatang, pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebagian besar wilayah tumbuh lebih lambat. Seluruh komponen pengeluaran menunjukkan perlambatan yang cukup signifikan. Kinerja tersebut terkait dengan adanya penyebaran wabah Covid-19. Lalu bagaimana dengan pertumbuhan asuransi nasional selama tahun 2020?
“Dalam kondisi seperti ini, ada beberapa perusahaan asuransi besar telah mencatatkan kinerja yang beragam, ada yang preminya naik tetapi ada juga yang terkontraksi. Terlepas dari hal itu ada perusahaan-perusahaan asuransi jiwa dan umum menjadi penguasa pasar yang sebagaimana ditunjukan dari hasil kinerja keuangan yang lebih besar dibandingkan dengan asuransi lainnya,” ungkap Ketua Umum DAI.
Dalam hal ini, Pimpinan Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA), Mucharor Djalil menjelaskan bahwa LRMA merupakan lembaga di bawah Media Asuransi, sudah melakukan kajian selama 8 tahun (2013-2020) terhadap laporan keuangan publikasi perusahaan asuransi jiwa dan umum di Tanah Air.
Untuk market leaders ini, LRMA memilih 15 perusahaan asuransi jiwa terbesar berdasarkan pendapatan premi dan 15 perusahaan asuransi umum terbesar berdasarkan premi yang diperoleh di sepanjang 2020.
|Baca juga: Mengerek Masa Depan Digitalisasi Industri Asuransi Jiwa
Menurut Mucharor Djalil, 15 perusahaan asuransi jiwa menguasai pasar asuransi jiwa 81,97 persen di Indonesia. Sedangkan, 15 perusahaan asuransi umum menguasai pasar asuransi umum 65,46 di Indonesia. Artinya, perusahaan-perusahaan asuransi yang merupakan market leaders ini harus mendapatkan perhatian karena menentukan arah dan pengembangan asuransi di Tanah Air.
LRMA dalam melakukan kajian menggunakan 9 indikator keuangan dalam laporan keuangan publikasi per 31 Desember 2020 dari 30 perusahaan asuransi jiwa dan umum. Yakni, pendapatan premi, pendapatan premi neto, klaim dibayar, beban klaim dan manfaat dibayar, investasi, hasil investasi, ekuitas, aset, dan laba bersih.
Sementara itu, Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius, memaparkan bahwa saat ini kebutuhan atas kesehatan semakin tinggi. Kalbe Farma setiap tahun menginvestasikan dana sekitar Rp300 miliar untuk research and development. “Pada saat ini peran teknologi dalam dunia kesehatan juga memiliki peran penting terutama dengan adanya digital platform,” katanya.
Saat ini, lanjut Vidjongtius, untuk dapat berkembang harus membuka diri melakukan kolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan perusahaan-perusahaan dari luar negeri. “Apabila tidak berkolaborasi kita akan kehilangan momen. Kita harus bersinergi agar kolaborasi tetap langgeng. Kita harus membangun sinergi termasuk dengan industri asuransi. Karena asuransi dan kesehatan merupakan satu kesatuan untuk membangun bangsa ini,” tegasnya.
Asuransi Umum
Berdasar kajian LRMA, dampak pertumbuhan ekonomi yang rendah ini langsung dirasakan industri asuransi. Hasil riset LRMA menunjukkan perolehan premi bruto industri asuransi umum 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,79 persen menjadi Rp57,66 triliun dibandingkan 2019 sebesar Rp59,93 triliun.
Pertumbuhan premi bruto 15 perusahaan asuransi umum dengan perolehan premi bruto terbesar (general insurance market leaders) terkoreksi tipis 0,62 persen menjadi Rp37,74 triliun dibandingkan perolehan 2019 sebesar Rp37,98 triliun.
Dari sisi itu, terlihat sebagian besar perusahaan asuransi umum yang masuk daftar 15 terbesar di industri ini, market share-nya atas premi bruto meningkat. Kajian LRMA menunjukkan bahwa market share 15 perusahaan general insurance market leaders ini per 31 Desember 2020 sebesar 65,46 persen, meningkat dibandingkan market share 2019 sebesar 63,37 persen.
Mayoritas posisi 15 besar general insurance market leaders 2021 masih diisi oleh nama-nama lama yang tahun sebelumnya juga masuk jajaran 15 general insurance market leaders. Kajian ini dilakukan berdasar data 70 perusahaan dari 73 asuransi umum yang telah mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember 2020, di luar asuransi umum syariah full fledged. Sedangkan tiga perusahaan belum mempublikasikan neraca keuangannya sampai kajian ini selesai dilakukan.
|Baca juga: Kuartal II/2021, Premi Asuransi Umum Tumbuh 2,1 Persen
Asuransi Jiwa
Sementara itu, di industri asuransi jiwa, total pendapatan premi di sepanjang 2020 menjadi Rp168,19 triliun dibandingkan perolehan 2019 sebesar Rp165,54 triliun. Sejalan dengan itu, pendapatan premi 15 perusahaan asuransi jiwa dengan pendapatan premi terbesar (life insurance market leaders) mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 4,06 persen menjadi Rp139,79 triliun pada 2020 dibandingkan perolehan 2019 sebesar Rp134,33 triliun.
Ke-15 life insurance market leaders ini menguasai market share sebesar 83,11 persen atau naik dibandingkan 2019 yang hanya 81,15 persen. Mayoritas posisi 15 besar life insurance market leaders pada 2020 juga diisi oleh nama-nama lama yang tahun sebelumnya juga masuk jajaran 15 life insurance market leaders.
Untuk asuransi jiwa, kajian dilakukan atas data 47 perusahaan dari 53 perusahaan asuransi jiwa di Tanah Air, di luar perusahaan asuransi jiwa syariah full fledged dan ada 6 perusahaan asuransi jiwa yang belum mempublikasikan neraca keuangannya sampai kajian ini selesai dilakukan.
Penguasa bisnis asuransi jiwa di Tanah Air belum banyak bergeser, meski sejak Maret 2020 datang wabah Covid-19, LRMA mencatat perusahaan asuransi jiwa yang masuk dalam 15 life insurance market leaders 2021 hanya mengalami satu pergantian perusahaan, dan 14 perusahaan lainnya masih sama seperti tahun sebelumnya. Edi
15 Market Leaders Asuransi Umum Indonesia 2021
1. PT Asuransi Sinar Mas
2. PT Asuransi Astra Buana
3. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Tbk
4. PT Asuransi Central Asia
5. PT Asuransi Adira Dinamika, Tbk
6. PT Asuransi Bangun Askrida
7. PT Asuransi Wahana Tata
8. PT Asuransi Multi Arta Guna, Tbk
9. PT BRI Asuransi Indonesia
10. PT Sompo Insurance Indonesia
11. PT Asuransi MSIG Indonesia
12. PT Lippo General Insurance, Tbk
13. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia
14. PT Asuransi Ramayana, Tbk
15. PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia
15 Market Leaders Asuransi Jiwa Indonesia 2021
1. PT Prudential Life Assurance
2. PT Asuransi Simas Jiwa
3. PT Asuransi Allianz Life Indonesia
4. PT AIA Financial
5. PT AXA Mndiri Financial Services
6. PT Capital Life Indonesia
7. PT Indolife Pensiontama
8. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
9. PT Asuransi BRI Life
10. PT BNI Life Insurance
11. PT Asuransi Jiwa Astra
12. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, Tbk
13. PT Sun Life Financial Indonesia
14. PT Asuransi Jiwa Sequis Life
15. PT Panin Dai-ichi Life
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=iTcr0JP-rRk[/embedyt]
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News