1
1

Pemula Wajib Tahu! Ini Penjelasan tentang Kripto dan Cara Kerjanya

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Aset kripto pertama kali diterbitkan pada 2009 dan hingga 2023 pertumbuhannya terjadi secara cepat. Sedangkan di 2022, pasar kripto menyentuh angka US$4,67 miliar dengan tingkat pertumbuhan (CAGR) mencapai 12,5 persen untuk 2023-2030.

|Baca: ETF Bitcoin Spot Disetujui, Bos Indodax: Tonggak Penting Industri Aset Kripto!

Lantas, worth it tidak kalau memilih investasi di aset kripto? Namun sebelum berinvestasi di instrumen itu mari kenali terlebih dahulu apa itu kripto dan bagaimana cara kerjanya.

Apa itu kripto?

Dilansir dari laman Akseleran, Jumat, 12 Januari 2024, kripto adalah mata uang digital yang tidak bisa dipalsukan dan dibelanjakan. Mata uang ini menggunakan metode kriptografi dengan kode khusus yang membuat informasi mata uang digital terlindungi.

|Baca: ETF Bitcoin Spot Meluncur, Bos Tokocrypto Bilang Positif buat Pasar Kripto

Adapun jenis mata uang digital cukup beragam. Mulai dari bitcoin, ethereum, tether, U.S. Dollar Coin, XRP, hingga cardano. Jadi, kalau ada yang bertanya, “Apa itu investasi mata uang kripto?” maka jawabannya adalah investasi yang menggunakan mata uang kripto sebagai asetnya.

Cara kerja kripto

Tidak ada satu otoritas pusat yang mengendalikan kripto. Secara umum, cara kerja mata uang kripto mencakup tiga hal, yaitu digital, terenkripsi, dan desentralisasi. Artinya, bentuknya digital dengan informasi yang tersembunyi dan tidak ada satu pun pihak yang menjadi perantara ketika transaksi.

Karena berbentuk digital maka mata uang kripto, termasuk daftar transaksinya, tersimpan di dalam jaringan blockchain. Blockchain ini yang mengatur serta mengelola data transaksi dan pengelolanya yaitu si pengguna itu sendiri.

Sistem yang terbuka dan bebas memungkinkan setiap pengguna mengetahui adanya transaksi. Untuk melakukan transfer, baik pengirim maupun penerima harus memiliki nomor rekening dan password (stream key) layaknya di bank.

Contoh A melakukan transfer dua bitcoin ke B. Setelah A melakukan verifikasi maka B segera mendapatkan bitcoin. Saat transaksi berlangsung, pengguna lain tahu kalau ada transaksi. Hanya saja, transaksi bersifat anonim sehingga pengguna yang lain tidak tahu identitas orang yang transfer. Sistem ini yang kemudian membuat mata uang kripto susah diretas dan dianggap aman.

Peluang dan risiko investasi kripto

Jika melihat proyeksi pendapatan kripto di Indonesia pada 2023 mencapai USD470,1 juta tentu peluang investasi kripto cukup menggiurkan. Namun, sebelum Anda terjun terlalu jauh, Anda perlu tahu dulu apa keuntungan investasi kripto dan risikonya.

Ada beberapa keuntungan ketika memutuskan untuk berinvestasi pada kripto, yakni:

  • Bisa melakukan diversifikasi investasi sehingga mengurangi risiko rugi secara bersamaan.
  • Terlindungi dari inflasi.
  • Tidak tersentralisasi dan tidak ada pusat khusus yang mengelola kripto selain pengguna itu sendiri.
  • Minim biaya tambahan, misalnya, untuk transaksi.
  • Bisa dibeli dengan berbagai jenis mata uang sesuai dengan biaya minimal yang ditentukan.
  • Aman dan private.
  • Kemudahan transfer.
  • ROI yang tinggi.

Kekurangan investasi kripto

Walau aman dan terlindungi dari inflasi, bukan berarti risiko main kripto itu tidak ada. Anda harus memerhatikan beberapa risiko seperti berikut ketika memutuskan untuk berinvestasi kripto:

  • Tingginya transaksi yang ilegal.
  • Risiko data yang hilang. Jadi, jika ada kesalahan seperti lupa password atau salah transfer, maka sepenuhnya adalah tanggungan pengguna.
  • Adanya risiko manipulasi oleh beberapa pihak seperti kreator mata uang kripto.
  • Transaksi tidak bisa Anda batalkan atau mendapatkan refund.
  • Butuh energi seperti listrik untuk melakukan mining cryptocurrency.
  • Risiko peretasan yang tinggi ketika transaksi berlangsung.

Faktor yang memengaruhi harga kripto

Mungkin Anda masih bingung, kenapa harga kripto bisa naik dan turun bahkan melejit jauh dari sebelumnya? Pada dasarnya, naik turunnya harga mata uang kripto tergantung dari stok dan permintaan. Semakin tinggi permintaannya maka semakin tinggi harganya.

|Baca: Unit Usaha Syariah Asuransi Umum dengan Aset terbesar Tahun 2021 – 2022 (dalam jutaan rupiah)

Contohnya, harga bitcoin yang turun drastis di angka U$ 21.234 karena penjualan aset kripto yang mendadak di awal perdagangan Eropa. Walaupun begitu, masing-masing mata uang kripto memiliki ketentuan yang berbeda. Misalnya, ether tidak memiliki limit persediaan. Selain supply and demand, ada beberapa hal lainnya yang mempengaruhi harga mata uang kripto, yaitu:

  • Mining atau penambangan kripto terutama ketika butuh daya listrik yang besar untuk menyelesaikan penambangan.
  • Transaksi atau coins crashing yang bisa meningkatkan inflasi atau macroeconomic yang dapat memengaruhi orang untuk berinvestasi di kripto.
  • Meningkatnya utilitas ketika bisnis menerima kripto dan meningkatkan peluang investasi.
  • Adanya kompetisi.
  • Tingkat kepopuleran di media.
  • Regulasi setiap negara.
  • Tingkat ketersediaan produknya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kerugian Akibat Banjir di Pesisir Jakarta Rp2,1 Triliun per Tahun
Next Post Peserta JKN Capai 267,3 Juta Jiwa, Lampaui Target 2023

Member Login

or