Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idBBB dengan prospek stabil untuk PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero) (Persero Batam).
“Peringkat mencerminkan peran penting perusahaan bagi pemerintah, perekonomian yang kuat di wilayah layanan perusahaan, dan layanan logistik yang terdiversifikasi,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 23 April 2025.
|Baca juga: Peringkat Kawasan Industri Jababeka (KIJA) Ditegaskan B- dengan Outlook Stabil
Peringkat dibatasi oleh risiko terkait rencana ekspansi bisnis, profil keuangan yang lemah, dan paparan inheren terhadap kondisi makroekonomi. Peringkat dapat dinaikkan jika Persero Batam berhasil menjalankan rencana ekspansi bisnisnya sebagaimana tercermin dari peningkatan arus kontainer dan volume kargo yang signifikan dan berkelanjutan dengan arus kas dari operasi yang lebih tinggi dari yang diharapkan, diikuti oleh perbaikan leverage keuangan dan rasio perlindungan arus kas perusahaan yang signifikan dan berkelanjutan.
“Kami dapat menurunkan peringkat jika EBITDA turun secara signifikan menjadi di bawah target karena arus kontainer dan volume kargo yang lebih rendah atau kombinasi dari penyesuaian tarif yang tertunda atau biaya operasi yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan.”
|Baca juga: Kawasan Industri Makassar Diganjar Peringkat idBBB dengan Prospek Stabil
Peringkat juga dapat tertekan jika Persero Batam menambah utang yang menyebabkan leverage menjadi jauh lebih tinggi dari yang diantisipasi, atau jika Pefindo melihat adanya pelemahan tingkat kepentingan bagi pemerintah yang dapat diindikasikan oleh divestasi kepemilikan yang material, dukungan keuangan yang lebih lemah, atau perubahan peraturan yang akan melemahkan profil kredit Persero Batam.
Didirikan pada tahun 1973, Persero Batam menyediakan berbagai layanan logistik yang berlokasi di Batam, termasuk operator pelabuhan, layanan kargo udara, kawasan industri dan komersial, serta layanan logistik lainnya. Per 31 Desember 2024, Perusahaan sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News