Media Asuransi, JAKARTA – Emiten jasa pertambangan PT Petrosea Tbk (PTRO) mulai menawarkan surat utang Obligasi Berkelanjutan I Petrosea Tahap II Tahun 2025 senilai Rp1 triliun kepada para investor. Penawaran ini dimulai hari ini, Kamis, 13 Maret 2025 hingga 17 Maret 2025. Selain obligasi, Petrosea juga menawarkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 dengan total dana sebesar Rp500 miliar.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 13 Maret 2025, disebutkan obligasi ini dibagi tiga seri, yaitu seri A dengan jumlah obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp39,2 miliar, seri B dengan jumlah obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp476,2 miliar dan obligasi seri C dengan jumlah obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp484,6 miliar.
|Baca juga: BMRI, PTRO, GOTO, dan XIPI Wajib Masuk Portofolio untuk Pertebal Cuan di Pekan Ini
Obligasi ini diterbitkan dengan jangka waktu atau tenor 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun. Kupon atau bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.
Pembayaran bunga obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 21 Juni 2025 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 21 Maret 2028 untuk Seri A, tanggal 21 Maret 2030 untuk Seri B, tanggal 21 Maret 2032 untuk Seri C.
|Baca juga: Petrosea Raih Kontrak Jumbo Rp4,03 Triliun
Bertindak sebagai pelaksana emisi dan penjamin emisi obligasi PTRO kali ini adalah PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT Sucor Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sedangkan yang bertindak sebagai wali amat adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Emiten jasa pertambangan ini membukukan perolehan kontrak sebesar Rp 64,3 triliun sepanjang 2024. Jumlah tersebut merupakan nilai tertinggi sepanjang lebih 5 dekade Petrosea berkiprah di sektor pertambangan dan konstruksi. Raihan kontrak terbaru pada 26 Febuari lalu di mana Perseroan memperoleh kontrak jasa pertambangan dengan PT Bara Prima Mandiri (BPM) dan PT Niaga Jasa Dunia (NJD) senilai Rp4,03 triliun.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News