1
1

Tahun Ini IHSG Melemah 3,25 Ytd

Suasana perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, mengatakan bahwa sepanjang tahun 2024, perjalanan Pasar Modal Indonesia mencatat berbagai dinamika yang membawa dampak beragam, baik peluang positif maupun tantangan yang mempengaruhi kinerja pasar modal.

“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh titik terendah, namun juga berhasil mencatatkan beberapa all-time high sepanjang tahun ini. Hingga 27 Desember 2024, IHSG ditutup di posisi 7.036,57 atau melemah 3,25 persen year to date (ytd),” kata Inarno dalam penutupan perdagangan bursa sama 2024, Senin, 30 Desember 2024.

|Baca juga: REVIEW SEPEKAN: Rata-Rata Volume Transaksi Harian BEI Naik 27,15%

Dia tambahkan, per 27 Desember 2024, kapitalisasi pasar mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen ytd menjadi Rp12,2 ribu triliun. Sedangkan pasar surat utang menunjukkan pertumbuhan positif, dengan Indeks ICBI ditutup di level 392,36, mencatatkan kenaikan sebesar 4,74 persen ytd.

Asset Under Management (AUM) reksa dana per 24 Desember 2024 tercatat sebesar Rp840,07 triliun atau meningkat sebesar 1,37 persen ytd. Sementara itu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) per 27 Desember 2024 tercatat di posisi 213,86 atau tumbuh sebesar 0,57, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp6.759,54 triliun, atau tumbuh sebesar 9,98 persen.

|Baca juga: IHSG Melemah, Ini 4 Peluang Cuan dari Saham Pilihan

Dari sisi transaksi perdagangan karbon, secara akumulasi sejak diluncurkannya pada 26 September 2023 hingga 27 Desember 2024, tercatat volume transaksi mencapai 908 ribu ton CO2 ekuivalen, dengan total nilai transaksi akumulasi mencapai Rp50,64 miliar.

Hingga saat ini, sebanyak 100 perusahaan telah berpartisipasi sebagai pengguna jasa, dengan total unit karbon yang masih tersedia lebih dari 1,35 juta ton CO2 ekuivalen. “Pencapaian ini menunjukkan respons positif terhadap inisiatif dan upaya mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan,” jelas Inarno.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IMF Puji Transformasi Ekonomi Indonesia, PDB Empat Kali Lipat dan Kemiskinan Menurun Sepuluh Kali Lipat
Next Post Wakil Ketua Komisi XIII DPR Kritik Wacana Denda Damai bagi Koruptor

Member Login

or