Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) Tugu Insurance di tahun 2026 fokus pada delapan pilar utama, untuk mewujudkan aspirasi menjadi perusahaan asuransi umum nomor satu di Indonesia.
Struktur strategi ini dirancang untuk memperkuat seluruh kinerja operasional Perseroan. Mulai dari penguatan portofolio bisnis dan keuangan, hingga efisiensi proses bisnis, transformasi digital, branding, kapabilitas SDM, hingga risk management yang tangguh, bekerja sama untuk mendorong efisiensi, profitabilitas dan layanan yang lebih baik.
|Baca juga: Tugu Insurance (TUGU) Catatkan Hasil Jasa Asuransi Rp682,6 Miliar
Pendekatan komprehensif tersebut memungkinkan emiten anak usaha Pertamina ini memberikan hasil yang kuat dan berkelanjutan melampaui ekspektasi pemangku kepentingan di pasar yang kompetitif.
Tahun 2026 menjadi momentum penting seiring implementasi POJK 23 Tahun 2023 yang mengatur peningkatan Ekuitas Minimum secara bertahap bagi industri asuransi. Aturan ini akan mengelompokkan perusahaan asuransi ke dalam dua kategori (KPPE 1 dan KPPE 2).
Dalam hal ini, TUGU berada pada posisi yang solid. Dengan ekuitas induk mencapai Rp6 triliun dan konsolidasi menembus Rp10 triliun, TUGU secara otomatis memenuhi syarat KPPE 2 (Kelompok Perusahaan Perasuransian Berdasarkan Ekuitas) jauh sebelum tenggat waktu 2028. Hal ini memastikan TUGU memiliki keleluasaan penuh dalam menjalankan seluruh lini bisnis asuransi dan reasuransi, sebuah keunggulan kompetitif dibandingkan kompetitor yang masih berjuang memenuhi permodalan.
|Baca juga: Strategi Tugu Insurance (TUGU) Jaga Risiko Properti Tetap Aman di Tengah Lonjakan Bencana Alam
Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia, menilai bahwa saat puluhan perusahaan asuransi umum masih sibuk untuk menambah modal dengan aturan tersebut, TUGU justru sudah beberapa langkah lebih maju. “Strategi yang matang dan diarahkan untuk growth yang prudent di tengah dinamika persaingan dan regulasi menjadikan TUGU sebagai perusahaan asuransi yang jauh lebih siap menghadapi tantangan 2026,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin, 1 Desember 2025.
Dia optimistis jika 8 pilar strategi yang disampaikan dijalankan dengan tepat, kinerja TUGU baik dari sisi pertumbuhan premi maupun profitabilitas dapat melampaui capaian industri. “Fundamental TUGU sangat solid terlihat dari ekuitas induk Rp6 triliun dan tingkat solvabilitas (risk based capital/RBC) yang mencapai 360,9 persen. Angka ini berada jauh di atas ambang batas ketentuan OJK sebesar 120 persen, menjadikan TUGU sebagai asuransi umum dengan ketahanan risiko yang tinggi (resilient) di tengah ketidakpastian ekonomi global,” tuturnya.
Hingga September 2025, TUGU mencatatkan pertumbuhan premi 5,6 persen sementara rata-rata pertumbuhan premi industri asuransi umum pada periode yang sama berada di 3,4 persen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
