1
1

DBS Foundation Hadirkan Kebutuhan Pokok bagi Masyarakat Rentan di Seluruh Asia

Gedung DBS. | Foto: Bank DBS Indonesia

Media Asuransi, SINGAPURA – DBS Foundation mengumumkan akan mengucurkan dana sebesar SGD88 juta untuk berbagai inisiatif yang mendorong inklusi dan memungkinkan akses yang lebih baik terhadap kebutuhan dasar bagi masyarakat yang rentan. Pendanaan ini akan disalurkan untuk berbagai inisiatif.

Inisiatif yang dimaksud termasuk berfokus pada peningkatan rentang hidup lansia di seluruh wilayah. Upaya ini dilakukan untuk beberapa tahun ke depan dan diharapkan meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian sekitar dua juta orang berpenghasilan rendah dan kurang mampu di negara-negara tempat DBS Bank Ltd (Bank DBS) beroperasi pada 2027.

|Baca juga: UNDP Soroti 3 Tantangan Kritis Digital Indonesia

|Baca juga: Aviva: Aturan RBC Dorong Perusahaan Asuransi Alihkan Investasi ke Obligasi Pemerintah

Hal ini diumumkan dalam acara perdana DBS Foundation Impact Beyond Summit yang diselenggarakan di Singapura. Berpusat pada penuaan, salah satu masalah sistemik dan sosial yang paling mendesak di generasi ini, pertemuan itu mengumpulkan para pelaku bisnis, pakar yang berkecimpung di bidang longevity atau umur panjang dan sektor sosial.

Selain itu, dihadiri penulis buku bestseller dan produser film dokumenter pemenang Emmy Award, ‘Live to 100: Secrets of the Blue Zones’, Dan Buettner untuk mengkaji kembali narasi penuaan dan membuka peluang sosial-ekonomi bagi kaum lansia.

Diskusi diakhiri dengan obrolan tertutup antara Presiden Republik Singapura Tharman Shanmugaratnam dan CEO DBS Piyush Gupta, tempat mereka berbagi pandangan mengenai perubahan pola pikir untuk mengatasi penuaan.

“Meskipun masyarakat saat ini hidup lebih lama, namun rentang hidup yaitu kualitas hidup juga harus ditingkatkan secara bersamaan,” kata Head, DBS Foundation and DBS Group Strategic Marketing and Communications Karen Ngui, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 13 November 2024.

|Baca juga: Diterpa Isu Gagal Bayar Klaim, Begini Tanggapan Bos Prudential!

|Baca juga: Kasus Prudential Viral di TikTok, Pengamat Ungkap Masalah Utama Penolakan Klaim Asuransi

“Karena Singapura dan banyak pasar di Asia dengan cepat menjadi masyarakat yang didominasi kaum lansia, kita perlu memicu perubahan paradigma untuk mengatasi penuaan secara holistik, karena hal ini tidak boleh menjadi masalah yang hanya terbatas pada manula,” tambahnya.

Ia menambahkan sebuah upaya yang melibatkan sektor publik, swasta, dan masyarakat secara menyeluruh, adalah hal yang diharapkan dapat menjadi katalisator. Hal ini termasuk meningkatkan hubungan antar generasi; membangun ruang komunal yang lebih mudah diakses; dan mendorong perusahaan untuk merangkul tenaga kerja yang lebih inklusif.

“Kami sangat senang banyak perusahaan yang telah menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dengan kami dalam perjalanan ini. Bersama-sama, kami percaya bahwa kami dapat melakukan hal yang baik dengan melakukan hal yang baik,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post SDM Unggul Mengaliri Energi Bersih
Next Post Risiko Gempa Kalimantan

Member Login

or