Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA dan entitas anak membukukan total kredit Rp941 triliun per Maret 2025, naik 12,6 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan kredit ini ditopang ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, disertai pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.
“Momentum Ramadan dan Idulfitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam jumpa pers secara daring, Rabu sore, 23 April 2025.
Dia tambahkan, seiring tingginya antusiasme masyarakat pada BCA Expoversary 2025, perseroan memperpanjang pelaksanaan event ini hingga 30 April 2025. “BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor dan segmen secara pruden. Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar,” tuturnya.
|Baca juga:Meningkat 17%, BCA Life Raih Laba Rp92,47 Miliar di 2024
Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9 persen yoy menjadi Rp443,4 triliun. Kredit komersial tumbuh 9,9 persen yoy menjadi Rp137,4 triliun. Penyaluran kredit UKM tumbuh 12,9 persen yoy hingga Rp124,5 triliun.
Kredit konsumer naik 11,3 persen yoy menjadi Rp225,7 triliun. Ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5 persen yoy hingga menjadi Rp135,3 triliun, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3 persen yoy menjadi Rp67,1 triliun, serta outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) meningkat 13,9 persen yoy hingga menjadi Rp23,3 triliun.
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19 persen yoy hingga menyentuh Rp235 triliun, mencerminkan komitmen BCA terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Nilai ini sekitar 25 persen dari total portofolio pembiayaan. BCA menyediakan promo suku bunga spesial bagi debitur SME pada kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan sektor pendidikan.
|Baca juga:Surat Utang Milik BCA senilai Rp435 Miliar Akan Jatuh Tempo
Di sisi lain, total dana pihak ketiga (DPK) BCA naik 6,5 persen yoy menjadi Rp1.193 triliun. Dana CASA (current account and saving account) menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi. Pendanaan inti giro dan tabungan (CASA) tumbuh 8,3 persen yoy menjadi Rp979 triliun. Proporsi CASA ini mencapai sekitar 82 persen total DPK.
Jahja juga menyebutkan bahwa frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19 persen yoy hingga mencapai 9,9 miliar. Frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2 persen yoy.
Optimalisasi aplikasi myBCA terus dilakukan demi kenyamanan dan kemudahan nasabah bertransaksi. Salah satu fitur baru myBCA adalah BagiBagi, memungkinkan nasabah berbagi uang hingga akumulasi Rp50 juta per hari kepada maksimal 99 orang. Pengguna Android dengan fitur NFC dapat memakai fitur QRIS TAP di myBCA minimal versi 2.2.0.
|Baca juga:Petinggi BCA Kompak Borong Saham BBCA saat Harga Anjlok, Segini Besarannya!
Terdapat juga fitur Investment Goals, mempermudah nasabah merencanakan berbagai tujuan investasinya. Transaksi transfer outgoing remittance dengan sumber dana di Poket Valas kini bisa dinikmati di myBCA. Bagi WNI di luar negeri, BCA menyediakan fitur pembukaan rekening online di myBCA menggunakan nomor handphone luar negeri.
“Pada kuartal I/2025, BCA resmi bekerja sama dengan BAZNAS dan Lazismu di bawah PP Muhammadiyah untuk memberikan kemudahan layanan zakat, infak, dan sedekah melalui aplikasi myBCA. Kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen BCA menjembatani nasabah yang hendak menunaikan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dengan solusi digital yang aman, nyaman, dan mudah. Kami berkomitmen terus mengembangkan berbagai fitur di myBCA,” ujar Jahja Setiaatmadja.
Sementara itu, dari segi penerimaan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1 persen yoy menjadi Rp21,1 triliun. Pendapatan selain bunga naik 8,1 persen yoy menjadi Rp6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional Rp27,9 triliun tumbuh 7,4 persen yoy. Laba BCA dan entitas anak tumbuh 9,8 persen, mencapai Rp14,1 triliun pada kuartal I/2025.
Rasio cost to income terkelola baik di level 28,5 persen. Rasio loan at risk (LAR) berada pada tingkat terjaga, yakni sebesar enam persen. Sedangkan non performing loan (NPL) dan tercatat sebesar dua persen. Rasio pencadangan NPL sebesar 180,5 persen dan rasio pencadangan LAR 66,5 persen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News