Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan progres dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BBMI) untuk melantai atau melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi mengungkapkan saat ini Bank Muamalat sudah mendapat pernyataan efektif dari OJK dalam hal ini adalah Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) sebagai perusahaan publik.
|Baca juga: Saham Sritex (SRIL) Masuk Kategori Layak ‘Ditendang’ dari Bursa
|Baca juga: TBS Energi Utama (TOBA) Catat Pendapatan US$71,5 Juta di Kuartal I/2025
“Namun, Bank Muamalat memang belum tercatat di Bursa Efek Indonesia,” kata Inarno, dikutip dari jawaban tertulisnya, Rabu, 4 Juni 2025.
Hal itu, ungkap Inarno, lantaran Bank Muamalat masih belum memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. “Karena masih terdapat beberapa persyaratan pencatatan di BEI yang belum dapat dipenuhi oleh BBMI. Saat ini BBMI masih berusaha memenuhi semua ketentuan yang dipersyaratkan dalam pencatatan di BEI,” ucapnya.
Bank Muamalat mencatatkan pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 45 persen secara tahunan (yoy) atau sebesar Rp20,4 miliar per 31 Desember 2024. Total pembiayaan mencapai Rp16,8 triliun dengan pembiayaan sewa tumbuh pesat sebesar 225 persen yoy dari Rp1,9 miliar per Desember 2023 menjadi Rp6,2 miliar pada akhir Desember 2024.
|Baca juga: Bos OJK Beberkan Alasan Belum Ubah Aturan Backdoor Listing
|Baca juga: Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp5,2 triliun hingga April 2025
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp41,7 triliun. Tabungan berbasis wadiah tumbuh 5,0 persen yoy menjadi Rp7,4 triliun per Desember 2024. Bank Muamalat juga memastikan solidnya permodalan yang tercermin dari rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 28,48 persen pada Desember 2024.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News