1
1

AM Best Catat Kinerja Reasuransi di Asia Pasifik Cerah, Faktor Ini Pemicunya!

AM Best. | Foto: AM Best

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari AM Best menyebutkan perusahaan reasuransi di kawasan Asia-Pasifik mencatat peningkatan signifikan dalam pengembalian ekuitas mereka atau naik menjadi 9,2 persen dari sebelumnya hanya 0,1 persen di bawah IFRS 17.

Dilansir dari laman Reinsurance News, Senin, 9 September 2024, kenaikan ini didorong oleh kondisi investasi yang membaik serta periode yang relatif tenang dari peristiwa bencana.

Laporan tersebut menyebutkan perusahaan reasuransi di kawasan ini, yang biasanya fokus pada lini properti tradisional dan memiliki portofolio besar dari perjanjian proporsional, belum merasakan manfaat sebesar kenaikan tarif reasuransi global.

Meski demikian, kinerja operasional mereka tetap stabil selama bertahun-tahun. Banyak dari mereka yang kini berusaha meningkatkan profitabilitas dengan memasuki pasar internasional. Di sisi lain, China masih menghadapi tantangan dalam pemulihan usai covid-19 yang lemah.

|Baca juga: Kredit Perbankan Tumbuh 12,40% Yoy Menjadi Rp7.514,6 Triliun

|Baca juga: Allianz Syariah Bayarkan Klaim Nasabah AlliSya HANDAL

Komposit AM Best untuk perusahaan reasuransi Asia-Pasifik hanya mencakup perusahaan yang melaporkan di bawah IFRS 17. Secara kolektif, perusahaan reasuransi di kawasan ini mencapai rasio gabungan sebesar 91,6 persen pada 2023, meningkat 2,9 poin persentase dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Peningkatan tajam dalam pengembalian ekuitas tahun lalu terutama didorong oleh pemulihan kerugian investasi, pendapatan investasi yang lebih tinggi akibat kenaikan suku bunga, dan kinerja underwriting yang lebih baik, kecuali di China.

Direktur Senior dan Kepala Analitik AM Best Christie Lee mengatakan strategi underwriting perusahaan reasuransi Asia untuk 2024 sangat beragam dan bergantung pada kemampuan mereka untuk mengamankan kapasitas retrocesi serta mengelola siklus underwriting.

“Perusahaan reasuransi besar di Asia telah menyesuaikan penawaran kapasitas bencana mereka di pasar domestik untuk mengurangi akumulasi eksposur bencana, sementara yang lain menerapkan strategi pertumbuhan di pasar matang untuk memanfaatkan kenaikan tarif yang signifikan,” ujarnya.

|Baca juga: 4 Syarat Menjadi Nasabah Prioritas di Bank

|Baca juga: 11 Strategi Cerdas Atasi Masalah Keuangan Keluarga, Auto Mesra!

Laporan ini juga menyoroti posisi modal perusahaan reasuransi utama di Asia-Pasifik tetap kuat, dengan diversifikasi menjadi strategi kunci. Selain ekspansi geografis, perusahaan-perusahaan ini memperluas bisnis dengan mengembangkan portofolio tanggung jawab, jiwa/kesehatan, dan spesialisasi, guna menavigasi fluktuasi siklus reasuransi dengan lebih baik.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Moxa Catatkan Lebih Dari 4.300 Pengguna Baru Selama GIIAS 2024
Next Post SEADRIF Siap Kolaborasi dengan Filipina Tingkatkan Ketahanan Risiko Bencana

Member Login

or