1
1

11 Strategi Cerdas Atasi Masalah Keuangan Keluarga, Auto Mesra!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Masalah ekonomi dalam keluarga harus dimulai dengan sikap keterbukaan. Meski tantangan finansial dalam rumah tangga bisa terasa sulit, namun bukan berarti masalah tersebut tidak bisa diatasi. Intinya, kunci untuk menyelesaikan masalah keuangan dalam keluarga adalah dengan selalu menjaga keterbukaan dengan pasangan.

Diskusi tentang ekonomi atau finansial sangat penting dan seringkali sensitif. Masalah ini bahkan bisa menjadi salah satu penyebab utama konflik antara suami dan istri. Untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam mengelola masalah ekonomi dalam rumah tangga.

|Baca juga: Bos Infovesta Buka-bukaan tentang Kinerja Unitlink yang Terus Menyusut

|Baca juga: Bos Inare: Alokasi Biaya Manajemen yang Realistis Topang Daya Saing Reasuransi

Untuk lebih jelasnya, dilansir dari laman resmi OCBC, Minggu, 8 September 2024, berikut langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk mengatasi masalah ekonomi dalam keluarga:

1. Berbagi informasi finansial dengan pasangan

Keterbukaan mengenai kondisi keuangan dengan pasangan merupakan langkah penting untuk mengatasi masalah ekonomi dalam keluarga. Terlepas dari siapa yang menghasilkan uang, transparansi dalam hal finansial bisa membantu menghindari kesalahpahaman dan memecahkan masalah keuangan rumah tangga. Diskusikan semua keputusan terkait tabungan, pemasukan, pengeluaran, dan pengelolaan keuangan dalam keluarga dengan pasangan Anda.

2. Menyusun rencana atau tujuan finansial

Untuk mengatasi masalah ekonomi dalam keluarga, Anda perlu menyusun rencana atau tujuan keuangan bersama. Dengan adanya rencana keuangan yang jelas, Anda dan pasangan dapat lebih mudah menentukan bagaimana mengatur anggaran yang sesuai untuk rumah tangga.

3. Menyetujui aturan dengan pasangan

Membuat kesepakatan tentang aturan pengeluaran sebelum melakukan pembelian adalah cara penting untuk menangani masalah keuangan keluarga. Atur rincian anggaran untuk tagihan, tentukan persentase yang akan disisihkan untuk tabungan, dan bagi pendapatan untuk kebutuhan pribadi.

|Baca juga: Kasus Korupsi Jasindo, Begini Dampak terhadap Emiten Asuransi di Indonesia

4. Membuat tabungan bersama

Untuk mencegah miskomunikasi terkait masalah keuangan, Anda bisa mempertimbangkan untuk memiliki tabungan bersama. Dengan cara ini, Anda dan pasangan dapat lebih transparan dalam hal pengeluaran dan pemasukan. Namun, sebelum memutuskan, diskusikan terlebih dahulu manfaat dan risikonya dengan pasangan.

5. Menyiapkan laporan keuangan

Menyusun laporan keuangan secara rutin adalah langkah penting dalam mengatasi masalah ekonomi keluarga. Mulailah sejak awal pernikahan untuk membuat laporan setiap bulan. Dengan data yang terstruktur, Anda dan pasangan dapat lebih mudah mendeteksi masalah jika ada laporan yang tidak sesuai.

6. Merencanakan anggaran yang masuk akal

Selanjutnya, pastikan anggaran yang direncanakan tidak terlalu ketat sehingga menambah beban bagi Anda dan pasangan. Jika anggaran terlalu kecil, Anda mungkin merasa terlalu dibatasi dalam aktivitas sehari-hari. Usahakan agar anggaran tetap realistis dan tidak memberatkan.

|Baca juga: Prudential Indonesia Tingkatkan Kesiapsiagaan Pelajar dan Guru di Bali Hadapi Risiko Bencana

7. Berkerja sama dalam pengelolaan keuangan

Pengelolaan keuangan sebaiknya dilakukan secara bersama, bukan hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak saja. Karena keuangan digunakan untuk kepentingan bersama, pengelolaannya pun harus melibatkan kedua belah pihak.

8. Menyisihkan dana untuk hiburan

Meski telah menyusun anggaran untuk kebutuhan utama, Anda dan pasangan tetap berhak untuk menikmati hiburan. Sisihkan sebagian dana untuk kegiatan rekreasi bersama, seperti makan malam atau menonton film, serta hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada pasangan.

9. Menghindari gaya hidup berlebihan

Untuk mengatasi masalah ekonomi dalam keluarga, hindari gaya hidup yang konsumtif. Utamakan kebutuhan dibandingkan dengan keinginan semata. Sebelum membeli sesuatu, pertimbangkan dengan matang apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya dorongan sementara.

|Baca juga: AAUI dan Lions Club International Tingkatkan Kepedulian Melalui Kegiatan Donor Darah

10. Mencari sumber pendapatan tambahan

Memiliki sumber pendapatan tambahan atau passive income bisa membantu Anda dan pasangan dalam menyiapkan dana darurat. Manfaatkan keterampilan atau kemampuan yang dimiliki untuk memperoleh penghasilan tambahan melalui pekerjaan sampingan, freelance, atau usaha kecil-kecilan seperti kerajinan tangan atau menjual produk dari rumah.

11. Mengumpulkan dana cadangan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, memiliki penghasilan tambahan dapat membantu Anda dalam mengumpulkan dana darurat. Jika tidak mencari penghasilan tambahan, tetap penting untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan bulanan sebagai dana cadangan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wajib Tahu, Ini 5 Ciri Investasi Bodong agar Tidak Tertipu!
Next Post Mengenal Rezim Risk Based Capital (RBC) di Beberapa Negara Asia

Member Login

or