Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Allied Market Research menyebutkan pasar asuransi parametrik yang bernilai US$18 miliar pada 2023 diperkirakan tumbuh menjadi US$34,4 miliar pada 2033. Kondisi itu dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,6 persen.
Pertumbuhan pasar ini didorong oleh meningkatnya frekuensi bencana alam dan peristiwa terkait iklim, serta kebutuhan untuk pemrosesan klaim yang lebih cepat dan transparan. Asuransi bencana alam mendominasi pasar pada 2023 karena dampak perubahan iklim yang signifikan.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Selasa, 17 September 2024, Integrasi teknologi canggih dan analitik data telah meningkatkan penilaian risiko dan penetapan harga, mendukung kinerja segmen ini.
|Baca juga: Jiwasraya dan Berdikari Insurance Kena Sanksi PKU dari OJK
|Baca juga: Prudential Indonesia Selenggarakan ‘Risk Awareness Series 2024’ Bersama OJK’
Asuransi spesialis, yang menyumbang hampir seperempat dari pasar pada 2023, diperkirakan tumbuh dengan CAGR sebesar 9,4 persen, berkat kemampuannya dalam menangani risiko yang kompleks dan kenaikan harga asuransi komersial.
Sektor manufaktur memegang pangsa pasar terbesar pada 2023, dengan kebutuhan asuransi yang komprehensif untuk melindungi dari kerugian akibat kegagalan peralatan, kecelakaan, dan bencana alam. Kompleksitas rantai pasokan global juga meningkatkan risiko bagi produsen.
Sementara itu, segmen konstruksi, yang mewakili hampir sepertiga dari pasar pada 2023, diperkirakan mengalami pertumbuhan tertinggi dengan CAGR sebesar 10,4 persen, didorong oleh urbanisasi yang meningkat dan proyek pengembangan skala besar.
|Baca juga: Airlangga Pede Indonesia Bisa Raih SDGs di 2030, Ternyata Ini Alasannya!
|Baca juga: 6 Cara Jitu Memilih Rekening Tabungan Demi Dapat Manfaat Maksimal
Meskipun ada pendorong pertumbuhan, tapi kurangnya kesadaran tentang solusi asuransi parametrik masih menjadi tantangan. Namun, adopsi teknologi yang meningkat dan kebutuhan asuransi yang terus berkembang di berbagai industri diharapkan dapat mendorong pasar lebih jauh dalam dekade mendatang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News