1
1

Gawat, 25% Orang Singapura Belum Mulai Merencanakan Pensiun, Ini Alasannya!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Etiqa Insurance Singapore Retirement Insights Report 2024 menyebutkan meski banyak warga Singapura yang sudah mulai mempersiapkan masa pensiun, namun ternyata 25 persen dari mereka masih belum memulainya.

“Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kebutuhan keuangan yang lebih mendesak (38 persen), ketergantungan pada tabungan CPF (34 persen), dan kurangnya dana (30 persen),” kata laporan tersebut, dilansir dari Insurance Asia, Kamis, 26 September 2024.

|Baca juga: Gelar Panel Diskusi BUSS ke-2, APPARINDO: Kapasitas Reasuransi Masih Bisa Ditingkatkan via Penggabungan!

|Baca juga: Akuisisi Lini Imaji Kreasi Ekosistem (FUTR) oleh Hexa Prima Nusantara Memasuki Babak Baru

Generasi muda seperti milenial dan Gen Z punya rencana pensiun di usia 60, dengan perkiraan pengeluaran kurang dari US$6.000 per bulan. Sebanyak 75 persen milenial dan 69 persen Gen Z yakin akan mampu mencapai tujuan pensiun mereka, meskipun sebagian besar memilih instrumen keuangan rendah risiko seperti rekening tabungan dan kontribusi CPF.

“Banyak yang masih meremehkan waktu dan dana yang dibutuhkan untuk mempertahankan gaya hidup yang diinginkan, ini bisa menyebabkan kesenjangan pensiun,” kata CEO Etiqa Insurance Singapore Raymond Ong.

Kendati demikian, survei mengungkapkan generasi muda lebih memilih perencanaan pensiun yang aman, seperti akun tabungan (61 persen untuk Gen Z dan 65 persen milenial), serta obligasi atau deposito tetap. Namun, mereka diimbau untuk mempertimbangkan kembali strategi pensiun mereka dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

|Baca juga: Fitch Ratings: Rasio Modal Asuransi Asei Turun Jadi 208% di Juni 2024

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Berencana Kibarkan ‘Bendera Putih’, Ini Kata OJK!

Kebanyakan warga Singapura memulai perencanaan pensiun di usia 35, dengan 75 persen telah memprioritaskannya. Namun, 41 persen masih mempertimbangkan investasi sebagai strategi utama, meski sebagian dari mereka merasa kurang percaya diri.

Selain itu, biaya kesehatan menjadi perhatian utama, terutama bagi senior dan Gen X, yang menyadari tingginya biaya saat memasuki usia lanjut.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Citi Foundation Umumkan Peraih Global Innovation Challenge 2024
Next Post Telkomsel Siapkan Jaringan Terluas Dukung Balap MotoGP di Mandalika

Member Login

or