Media Asuransi, GLOBAL – Survei global yang dilakukan oleh Egon Zehnder, sebuah perusahaan penasihat kepemimpinan internasional, mengungkapkan perubahan iklim kini menjadi perhatian utama para CEO di kawasan Asia-Pasifik (APAC).
Di APAC, para CEO semakin menempatkan diri sebagai pemimpin proaktif dalam aksi iklim, keberlanjutan, dan transformasi pribadi, yang membedakan mereka dari rekan-rekan mereka di Eropa dan Amerika Utara.
|Baca juga: Alarm Bunyi Kencang! Serangan Siber Global Diramal Meroket 105% hingga Akhir 2024
|Baca juga: 4 Saham Berburu Cuan saat IHSG Diselimuti Konflik Timur Tengah yang Bikin Was-was!
Survei global ini melibatkan lebih dari 470 CEO, di mana 13 persen berasal dari kawasan APAC. Salah satu temuan menarik adalah bahwa para pemimpin APAC melihat perubahan iklim sebagai peluang kedua terbesar untuk membangun kesamaan antara bisnis, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya, setelah regulasi teknologi baru seperti AI.
“Ini menunjukkan keseimbangan unik APAC antara inovasi dan keberlanjutan dalam strategi bisnis masa depan mereka,” ujar laporan tersebut, dikutip dari Asia Insurance Review, Jumat, 4 Oktober 2024.
|Baca juga: Short Selling Resmi Diimplementasikan, Apa Manfaatnya bagi Investor?
|Baca juga: Baru 11,4% Rencana Pembayaran Klaim AJB Bumiputera yang Terwujud
Dalam hal keterampilan adaptif yang penting untuk masa depan, 99 persen CEO global menekankan pentingnya menciptakan budaya keterbukaan dan rasa ingin tahu, diikuti oleh kemampuan untuk mendengarkan (97 persen).
Sebanyak 82 persen CEO APAC menganggap kemampuan untuk menyertakan pandangan yang beragam dan menantang sebagai sangat penting, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 56 persen di Eropa dan 62 persen di Amerika Utara.
Selain itu, 28 persen CEO APAC menilai investasi dalam transformasi diri sebagai hal yang sangat penting, sementara di Eropa dan Amerika Utara masing-masing hanya 14 persen dan 20 persen.
Ketika ditanya tentang sejauh mana mereka merasa siap menghadapi kompleksitas bisnis global yang semakin meningkat, 24 persen CEO APAC memberi penilaian kesiapan mereka tujuh dari 10, lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa (16 persen) dan Amerika Utara (12 persen).
Hal ini mencerminkan keyakinan para pemimpin bisnis APAC dalam kemampuan mereka untuk menavigasi ketidakpastian di masa depan, terutama di bidang ketidakstabilan geopolitik, adopsi AI, dan pengembangan talenta.
|Baca juga: Deretan Pemenang Best Sharia General Insurance, UUS, hingga Life di Ajang Insurance Award 2024
|Baca juga: Ini Sejumlah Pemenang Best Reinsurance hingga Special Award Reinsurance di Ajang Insurance Award 2024
Dengan 95 persen CEO global memperkirakan akan terjadi pergeseran signifikan dalam ekonomi, geopolitik, energi, dan teknologi dalam dekade mendatang, para pemimpin APAC secara aktif mempersiapkan diri untuk tantangan ini.
Banyak dari mereka menyadari perlunya menyeimbangkan strategi bisnis tradisional dengan komitmen yang lebih mendalam terhadap isu-isu lingkungan dan sosial. CEO di APAC juga memimpin pergeseran menuju kepemimpinan yang siap menghadapi masa depan, yang mengutamakan keterbukaan, transformasi diri, dan kolaborasi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News