Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri peluncuran Portal Aksesi OECD di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Portal digital ini dirancang untuk memantau proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
|Baca juga: Ini Sejumlah Pemenang Best Reinsurance hingga Special Award Reinsurance di Ajang Insurance Award 2024
|Baca juga: Prudential Indonesia Gelar Literasi Keuangan Inklusif bagi Komunitas Disabilitas
Sri Mulyani menjelaskan proses aksesi ini membutuhkan reformasi signifikan dan perbaikan struktural yang melibatkan 242 instrumen OECD. Reformasi ini mencakup semua kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
|Baca juga: 12 UUS Asuransi Serahkan Bisnis Syariah, Pengamat: Bagus, Mereka Tahu Kapasitas!
“Untuk Kementerian Keuangan, terdapat lima instrumen inti dan delapan lainnya yang mengharuskan kita melakukan banyak reformasi, seperti di bidang perpajakan, penganggaran, dana pensiun, asuransi, hingga lingkungan hidup, serta kebijakan pasar keuangan,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 4 Oktober 2024.
Ia menegaskan pentingnya kerja sama antar kementerian di bawah koordinasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, terutama dalam kebijakan perdagangan dan investasi. Proses aksesi ini, menurut Sri Mulyani, sudah dimulai sejak 2012, dengan Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian OECD, termasuk pembukaan kantor Asia Tenggara OECD di Jakarta.
Menteri Keuangan menekankan aksesi ini penting untuk kepentingan nasional. “Ini bukan hanya sekadar memenuhi syarat OECD, tetapi juga membangun tata kelola yang baik untuk bangsa kita sendiri,” tukasnya.
|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Mau Tutup, Regulasi Ketat Jadi Biang Keroknya?
|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024
Dirinya menyampaikan apresiasi kepada Menko Perekonomian yang terus mendorong dan memimpin proses aksesi ini, seraya berharap komitmen tersebut akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News