Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi asal Jerman, Allianz, akan mempertimbangkan perubahan struktur kesepakatan untuk membeli mayoritas saham Income Insurance di Singapura.
“Kami menghormati sikap pemerintah dan akan meninjau situasi ini bersama Income Insurance dan NTUC Enterprise Co-operative,” ujar Allianz dalam pernyataannya yang dilansir dari The Business Times, Rabu, 16 Oktober 2024.
|Baca juga: Prabowo Panggil 49 Calon Menteri, Berikut Deretan Lengkapnya!
|Baca juga: Profil Sri Mulyani, Calon Menkeu di Era Prabowo yang Punya Jam Terbang Tinggi
Allianz yakin kerja sama dengan Income Insurance, perusahaan yang berbagi nilai dan komitmen yang sama dalam melayani pelanggan, akan menguntungkan masyarakat dan konsumen Singapura.
Pernyataan ini muncul setelah Pemerintah Singapura menolak kesepakatan tersebut dan menyatakan transaksi ini tidak sesuai dengan kepentingan publik jika dilanjutkan dalam bentuk yang sekarang.
Menteri Singapura Edwin Tong mengungkapkan di Parlemen bahwa Kementerian Kebudayaan, Masyarakat, dan Pemuda (MCCY) mendapatkan informasi baru terkait kesepakatan tersebut. Informasi ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan Income Insurance untuk tetap menjalankan misi sosialnya.
|Baca juga: Sosok Veronica Tan, Mantan Istri Ahok yang Dipanggil Prabowo Subianto
|Baca juga: Singapura Batalkan Aksi Akuisisi Income-Allianz, Apa Alasannya?
Meski kesepakatan saat ini tidak diizinkan, namun pemerintah terbuka terhadap pengaturan baru yang diajukan Income Insurance, baik dengan Allianz maupun mitra lainnya, asalkan kekhawatiran tersebut diatasi dengan baik.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
