Media Asuransi, GLOBAL – Pemerintah Singapura memblokir rencana akuisisi Income Insurance oleh Allianz karena kekhawatiran terkait dampak sosial. Isu utama yang disoroti adalah pengurangan modal besar yang direncanakan oleh Income Insurance setelah transaksi, yang dinilai bertentangan dengan janji sebelumnya untuk memperkuat basis modalnya.
|Baca juga: RBC Anjlok, OJK Peringatkan Asuransi Jangan Lengah Kelola Risiko!
|Baca juga: RI Deflasi 5 Bulan Beruntun, Begini Kata OJK Dampaknya terhadap Industri Asuransi
Pengurangan modal ini juga bertentangan dengan alasan pengecualian yang diberikan pemerintah sebelumnya, yang mengizinkan Income untuk mentransfer sekitar S$2 miliar ke struktur korporasi barunya.
Menteri Kebudayaan, Masyarakat, dan Pemuda Edwin Tong menyatakan kesepakatan tersebut tidak sesuai dengan kepentingan publik dalam kondisi saat ini.
|Baca juga: OJK Klaim Berikan Waktu Cukup untuk Industri Asuransi Tingkatkan Modal Minimum, Apa Iya?
“Keputusan ini diambil setelah pemerintah melakukan tinjauan atas kekhawatiran publik mengenai apakah Income akan tetap menjalankan misinya yang bersifat sosial,” ujar Tong, dilansir dari Insurance Asia, Selasa, 15 Oktober 2024.
Selain itu, pemerintah menemukan tidak ada ketentuan yang mengikat dalam kesepakatan tersebut untuk menjaga misi sosial Income setelah akuisisi, meskipun NTUC Enterprise telah meyakinkan misi tersebut akan dipertahankan.
|Baca juga: Curi Perhatian Dunia, AAUI Harap Indonesia Rendezvous 2024 Dorong Industri Asuransi Tumbuh Berkelanjutan
|Baca juga: |Baca juga: AAUI Beberkan ‘Amunisi’ untuk Industri Asuransi Tumbuh Signifikan
Tong menambahkan amandemen Undang-Undang Asuransi sedang dipersiapkan untuk memastikan pandangan pemerintah dapat dipertimbangkan dalam transaksi serupa di masa depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News