Media Asuransi, JAKARTA – Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto terus melakukan pertemuan dengan para calon anggota kabinet dan wakil menteri untuk hari kedua, pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Upaya ini bertujuan memperkuat komposisi pemerintahan sekaligus memperluas koalisinya di parlemen, dengan harapan dapat menggandeng Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Jika kesepakatan tercapai, Indonesia akan menghadapi situasi baru di parlemen tanpa oposisi, sesuatu yang belum pernah terjadi sejak era Pemilu Presiden langsung dimulai pada 2004.
|Baca juga: Allianz Pertimbangkan Perubahan Kesepakatan Akuisisi Income Insurance di Singapura
|Baca juga: Sosok Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Jokowi yang Masuk Radar di Kabinet Prabowo
Pada Senin, 14 Oktober 2024, lebih dari 40 tokoh hadir di rumah Prabowo di kawasan Jakarta Selatan, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang dikabarkan diminta bergabung dengan kabinet baru.
Pada hari kedua, Selasa, 15 Oktober, Prabowo kembali memanggil beberapa kandidat wakil menteri untuk melakukan seleksi, seperti yang dikonfirmasi oleh asistennya, Sufmi Dasco Ahmad.
|Baca juga: Profil Lengkap Erick Thohir yang Masuk Bursa Menteri Prabowo
|Baca juga: Sosok Airlangga Hartarto, Pengusaha hingga Politisi yang Dipanggil Prabowo ke Rumahnya
Selain itu, Dasco menyatakan, Prabowo akan bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri guna membahas potensi kerja sama politik, meski waktu pertemuan belum diungkap. Politisi Senior PDI-P Pramono Anung juga sudah menemui Prabowo untuk menyampaikan pesan langsung dari Megawati.
Sejumlah tokoh publik ikut hadir
Dilansir dari The Business Times, Rabu, 16 Oktober 2024, sejumlah nama terkenal turut hadir dalam pertemuan di kediaman Prabowo pada Selasa. Di antaranya, peraih medali emas Olimpiade bulutangkis Taufik Hidayat, selebriti dan influencer terkenal Raffi Ahmad, serta musisi dan pencipta lagu Yovie Widianto.
|Baca juga: Bank DBS Indonesia dan Moduit Bersinergi Perluas Akses Investasi Obligasi Pasar Sekunder
|Baca juga: Bank DBS Indonesia Beberkan Alasan Obligasi Kian Jadi Primadona di Masyarakat
Proses penilaian calon kabinet ini diperkirakan berlangsung hingga Sabtu, 19 Oktober 2024.
Potensi parlemen tanpa oposisi
Jika PDI-P resmi bergabung dalam koalisi maka seluruh partai di parlemen akan berada di bawah satu koalisi besar. Situasi ini mempermudah Pemerintahan Prabowo meloloskan berbagai kebijakan dan program legislasi, namun memunculkan kekhawatiran mengenai minimnya pengawasan terhadap kekuasaan eksekutif di negara dengan sejarah pemerintahan otoriter.
Dari delapan partai yang ada di parlemen, tujuh di antaranya sudah menyatakan dukungan bagi Prabowo. Namun, hubungan antara PDI-P dan Prabowo sempat menegang akibat dukungan tidak langsung Presiden Joko Widodo kepada Prabowo dalam pemilu terakhir, meski PDI-P sebelumnya mendukung Jokowi sebagai presiden pada 2014.
Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, merupakan putra Presiden Joko Widodo, yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober. Masa jabatan kedua Joko Widodo juga diwarnai oleh dominasi koalisi di parlemen, dengan hanya dua partai yang berperan sebagai oposisi.
|Baca juga: Prabowo Panggil 49 Calon Menteri, Berikut Deretan Lengkapnya!
|Baca juga: Profil Sri Mulyani, Calon Menkeu di Era Prabowo yang Punya Jam Terbang Tinggi
Joko Widodo telah menghadapi kritik atas upaya untuk mengubah undang-undang yang dinilai menguntungkan keluarganya dan menekan lawan politik. Namun, ia membantah tuduhan tersebut dan menegaskan demokrasi di Indonesia tetap berjalan dengan baik. Beberapa analis khawatir di bawah Prabowo, tren kemunduran demokrasi akan berlanjut.
Prabowo, yang merupakan bagian dari elit lama dan mantan komandan pasukan khusus, memiliki riwayat diberhentikan dari militer di tengah dugaan pelanggaran hak asasi manusia, meski ia membantah terlibat dalam kesalahan tersebut. Pada Maret lalu, Prabowo sempat menyatakan demokrasi itu melelahkan, mahal, dan berantakan, serta membutuhkan perbaikan.
Prabowo akan dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024, bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News