1
1

Tarif Asuransi di Asia Terus Tergerus di Kuartal III/2024, Ternyata Ini Penyebabnya!

Ilustrasi. | Foto: BRI Life

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Global Insurance Market Index yang diterbitkan oleh Marsh, grup broker asuransi terbesar di dunia, mengungkapkan tarif asuransi komposit di Asia turun sebesar empat persen pada kuartal ketiga 2024. Hal itu terjadi setelah penurunan sebesar tiga persen di kuartal kedua dan dua persen di kuartal pertama tahun yang sama.

Indeks ini merupakan ukuran eksklusif atas perubahan harga premi asuransi komersial global saat pembaruan, mencakup pasar utama asuransi dunia dan hampir 90 persen dari premi Marsh. Laporan tersebut menjelaskan perubahan harga untuk lini bisnis utama.

|Baca juga: Sompo Insurance Indonesia Sukses Gelar Sompo Road to Bulan Inklusi Keuangan

|Baca juga: QBE Minta Maaf Usai Tidak Tepati Janji Berikan Diskon Asuransi ke Nasabah

Melansir laman Asia Insurance Review, Senin, 28 Oktober 2024, di Asia, tarif asuransi properti menurun sebesar tiga persen. Meskipun kapasitas masuk ke wilayah tersebut terbatas, namun meningkatnya persaingan di antara perusahaan asuransi yang ada menyebabkan tekanan turun pada tarif di sebagian besar segmen dan wilayah, kecuali Taiwan.

Beberapa kesepakatan jangka panjang (LTA) ditawarkan, biasanya dengan penurunan tarif di tahun kedua. Sepanjang kuartal tersebut, perusahaan asuransi menunjukkan fleksibilitas dalam hal potongan dan cakupan.

Persaingan dari perusahaan asuransi internasional dan grosir turut berkontribusi pada hasil pembaruan yang lebih baik untuk klien di tingkat lokal, regional, dan global. Fokus tetap tertuju pada paparan risiko terhadap bencana alam. Minat klien terhadap solusi transfer risiko non-tradisional, seperti asuransi parametrik dan asuransi captive, juga meningkat.

Tarif asuransi casualty turun sebesar dua persen dengan kapasitas yang stabil. Penanggung lokal dan internasional terus memfokuskan perhatian pada paparan di Amerika Utara. Peningkatan persyaratan pengungkapan menyebabkan proses penjaminan menjadi lebih lama dan menawarkan syarat yang berbeda bagi klien dengan paparan Amerika Utara.

|Baca juga: Makin Tajir Melintir! Elon Musk Raup Rp405 Triliun Usai Saham Tesla Melejit

|Baca juga: Survei Zurich: Keterbatasan Finansial Jadi Penghambat Masyarakat Malaysia Hadapi Iklim Ekstrem

Aktivitas klaim yang meningkat terlihat pada asuransi tanggung jawab otomotif dan kompensasi pekerja di wilayah ini, tetapi tarif rata-rata tetap stabil. Sedangkan tarif asuransi lini keuangan dan profesional turun 10 persen, dengan asuransi tanggung jawab direktur dan pejabat (D&O) sebagai pendorong utama penurunan ini.

Penurunan dua digit terlihat di sebagian besar pasar di Asia, dengan beberapa perusahaan asuransi menawarkan penurunan 20-30 persen karena persaingan yang meningkat. Penurunan tarif terbesar terjadi di Tiongkok, rata-rata 15-20 persen, terutama karena konsentrasi perusahaan yang terdaftar di AS yang menarik lebih banyak kapasitas dan persaingan.

Sedangkan tarif asuransi siber menurun sebesar tujuh persen di Asia, dengan area ini tetap menjadi sektor yang berkembang bagi perusahaan asuransi di kawasan tersebut. Penurunan tarif, peningkatan kapasitas, dan keinginan perusahaan asuransi untuk memperluas cakupan menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi pembeli.

|Baca juga: Bos IRDAI Ajak Konglomerat Rambah Industri Asuransi, Bikin Ketiban Durian Runtuh?

|Baca juga: Kebijakan Prabowonomics Disebut Langkah Berani Raih Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8%

Meskipun insiden pemadaman CrowdStrike menimbulkan kekhawatiran, namun dampaknya terhadap pasar terbatas karena proses pemulihan yang relatif singkat. Secara global, harga asuransi komposit turun satu persen pada kuartal ketiga 2024, dibandingkan dengan kuartal kedua yang stabil dan kuartal pertama yang mengalami kenaikan sebesar satu persen.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dukung Ekonomi Rakyat, Pemerintah Rampungkan Pembangunan Pasar Sanggeng di Papua Barat
Next Post BCA Life Gencarkan Literasi Keuangan di Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2024

Member Login

or