Media Asuransi, JAKARTA – Kopi adalah salah satu minuman yang paling populer di dunia karena dikenal rasa yang kaya dan kandungan kafeinnya yang memberikan efek stimulan. Lantas benarkah kopi bisa bikin dehidrasi?
|Baca juga: Wakil Dirut Bank Mega (MEGA) Mengundurkan Diri
|Baca juga: Bos Investree Masih Buron, Bos OJK Ungkap Kabar Terbaru Ini!
Tak ditampik ada pertanyaan yang sering muncul yakni apakah kopi menyebabkan dehidrasi? Mengutip laman Otten Coffee, Minggu, 2 Februari 2025, untuk menjawabnya, kita perlu mengeksplorasi fakta dari sisi nutrisi dan riset kesehatan terbaru yaitu:
Memahami efek diuretik kafein
Kafein, senyawa utama dalam kopi, dikenal memiliki sifat diuretik, yaitu meningkatkan produksi urin. Secara teoritis, hal ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat, yang berpotensi memicu dehidrasi. Namun, penelitian menunjukkan efek diuretik kafein tidak sekuat yang sering dianggap. Sebuah studi oleh Maughan et al (2003) yang diterbitkan dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics menemukan konsumsi kopi dalam jumlah moderat (hingga 400 mg kafein per hari, atau sekitar empat cangkir kopi) tidak menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan dibandingkan dengan minuman non-kafein. Artinya, tubuh memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap asupan kafein, terutama jika kopi sudah menjadi bagian rutin dari pola konsumsi seseorang.
Kopi dan keseimbangan cairan tubuh
Secara umum, cairan dalam kopi tetap berkontribusi terhadap hidrasi tubuh. Penelitian lain oleh Grandjean et al (2000) mengungkapkan minuman berkafein seperti kopi memberikan kontribusi serupa terhadap kebutuhan cairan harian seperti air putih. Dengan kata lain, kopi tidak bersifat ‘netral’ dalam hal hidrasi, tetapi justru mendukungnya, meskipun ada efek diuretik ringan. Namun, ada batasannya. Konsumsi kafein yang berlebihan (di atas 500-600 mg per hari, atau lebih dari 5-6 cangkir kopi) dapat meningkatkan risiko kehilangan cairan melalui urin. Hal ini bisa menjadi perhatian bagi mereka yang sudah mengalami dehidrasi akibat aktivitas fisik berat, cuaca panas, atau asupan cairan yang kurang.
|Baca juga: Pengelola Gedung Glodok Plaza Akan Ajukan Klaim Asuransi
|Baca juga: AAUI: Keputusan MK Jadi Momentum Meningkatkan Kredibilitas Industri Asuransi
Kondisi yang memengaruhi risiko dehidrasi
Efek kopi terhadap hidrasi juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
- Kebiasaan minum kopi: Orang yang terbiasa minum kopi cenderung memiliki toleransi lebih tinggi terhadap efek diuretik kafein dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsinya.
- Asupan cairan lain: Jika kopi dikonsumsi sebagai bagian dari pola hidrasi yang mencakup air putih dan cairan lainnya, risiko dehidrasi sangat kecil.
- Kondisi fisik: Individu yang mengalami muntah, diare, atau kondisi medis tertentu mungkin lebih rentan terhadap kehilangan cairan.
Rekomendasi ahli nutrisi
Berdasarkan bukti ilmiah terkini, kopi tidak perlu dihindari karena kekhawatiran terhadap dehidrasi, asalkan dikonsumsi dalam jumlah moderat.
|Baca juga: BPJS Kesehatan: JKN Sudah Lengkap, Jika Mau Lebih, Tambah Asuransi Swasta
|Baca juga: Darma Henwa (DEWA) Akan PMTHEMTD untuk Lunasi Utang
Secara keseluruhan, kopi tidak menyebabkan dehidrasi bila dikonsumsi dalam jumlah wajar. Kandungan cairan dalam kopi tetap berkontribusi terhadap hidrasi tubuh, meskipun ada efek diuretik dari kafein. Dengan pemahaman yang tepat dan konsumsi yang terkontrol, kopi dapat dinikmati tanpa kekhawatiran akan dampak negatif terhadap hidrasi. Riset terkini mendukung bahwa kopi dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat, terutama jika dikombinasikan dengan pola makan seimbang dan asupan cairan yang cukup.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News