1
1

Bukalapak (BUKA) Umumkan Hasil Keuangan untuk Kuartal IV/2024, Cuan atau Rugi?

Ilustrasi. | Foto: Bukalapak

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat pendapatan tumbuh tujuh persen secara kuartalan (QoQ) yang terutama didorong oleh kenaikan 21 persen pada pendapatan marketplace untuk kuartal IV/2024.

Meskipun pendapatan Online-to-Offline (O2O) mengalami penurunan sembilan persen akibat restrukturisasi segmen FMCG, namun perusahaan tetap berfokus pada keberlanjutan dan profitabilitas jangka panjang. Pendapatan keseluruhan BUKA pada setahun penuh 2024 mencapai Rp4,5 triliun, dengan kontribusi yang hampir seimbang dari segmen O2O dan marketplace.

Namun, perusahaan memperkirakan pendapatan marketplace akan tumbuh lebih cepat dari O2O dalam beberapa kuartal mendatang seiring dengan penajaman strategi bisnis. Sebagai bagian dari penyesuaian strategis, Bukalapak telah merampingkan bisnis noninti dengan fokus pada efisiensi operasional dan profitabilitas yang berkelanjutan.

|Baca juga: RUU TNI Dinilai Jadi Salah Satu Biang Kerok IHSG Anjlok, Ini Tanggapan DPR!

|Baca juga: AASI Ungkap 5 Alasan Perusahaan Asuransi Syariah Perlu Lahirkan Produk yang Khas Syariah

Meskipun transisi ini berdampak pada pendapatan dan margin kontribusi dalam jangka pendek, namun penghematan biaya General & Administrative (G&A) telah menutupi dampak penurunan jangka pendek ini, membuka jalan bagi peningkatan kinerja di masa depan.

Setelah mengeluarkan one-off legal dan biaya restrukturisasi one-off, beban G&A membaik dari minus Rp260 miliar pada kuartal III/2024 menjadi minus Rp156 miliar pada kuartal IV/2024. Adjusted EBITDA setahun penuh 2024 meningkat 28 persen secara tahunan (YoY), mencerminkan upaya berkelanjutan Bukalapak dalam mengoptimalkan bisnisnya.

CEO BUKA Willix Halim menyebutkan penyesuaian terhadap EBITDA untuk setahun penuh 2024 mencakup kerugian mark-to-market pada kepemilikan BBHI, yang lebih tinggi pada setahun penuh 2024. Sedangkan core earnings meningkat dari Rp42 miliar pada setahun penuh 2023 menjadi Rp443 miliar pada setahun penuh 2024.

“Terutama didukung penurunan G&A (biaya staf dan IT yang lebih rendah setelah disesuaikan dengan biaya restrukturisasi satu kali) serta peningkatan pendapatan keuangan,” kata Willix, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Maret 2025.

Ia menambahkan perusahaan juga melaporkan posisi kas yang kuat sebesar Rp19 triliun, yang memastikan ketahanan finansial untuk mendukung inisiatif pertumbuhan di masa depan. Saat BUKA bertransisi menuju model bisnis yang lebih ramping dan berkelanjutan, lanjutnya, BUKA telah mengambil langkah strategis untuk mengoptimalkan operasi.

|Baca juga: IHSG Bergejolak! OJK Buka Jalan Buyback Saham Tanpa RUPS

|Baca juga: Jadi Bos Manulife Indonesia, Berikut Profil Lengkap Lauren Sulistiawati!

“Upaya kami dalam merampingkan bisnis noninti dan meningkatkan efisiensi operasional mulai menunjukkan hasil positif,” ujar Willix.

Ke depan, BUKA akan fokus pada empat segmen bisnis utama yakni Mitra Bukalapak, Gaming, Retail, dan Investment dengan menyesuaikan struktur pelaporan keuangannya mulai kuartal I/2025.

Pada 2025, Bukalapak mengharapkan pertumbuhan pendapatan dan margin kontribusi yang berkelanjutan di seluruh segmen bisnis intinya, serta operasional yang lebih efisien yang akan mendorong peningkatan profitabilitas secara berkelanjutan.

“Kami yakin inisiatif strategis yang telah kami lakukan akan memungkinkan kami membangun bisnis yang lebih tangguh dan menguntungkan. Seiring dengan masih berlangsungnya proses restrukturisasi yang diperkirakan selesai pada paruh pertama kami berharap dapat melihat dampak penuh dari perbaikan ini setelahnya,” tutup Willix.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Diperlukan Kolaborasi Multisektor Guna Mendorong Pertumbuhan Industri Asuransi Syariah
Next Post BI Siapkan 5 Kebijakan untuk Jaga Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi

Member Login

or